Putusan PTUN Bisa Menjadi Pertimbangan MPR untuk Tak Melantik Prabowo-Gibran

Kamis, 02 Mei 2024 – 14:35 WIB
Ketua Tim Hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun (kanan) saat sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis (2/5). Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. Foto : Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun mengatakan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara bisa dijadikan pertimbangan oleh MPR RI untuk tidak melantik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI.

Terlebih lagi, kata dia, ketika PTUN mengabulkan permohonan yang diajukan Tim Hukum PDIP soal perbuatan melanggar hukum Komisi Pemilihan Umum selama pelaksanaan Pilpres 2024.

BACA JUGA: Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran

"Itu sangat bisa mungkin terjadi. Jadi, bisa tidak dilantik," kata Gayus ditemui awak media di Gedung PTUN, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (2/5).

Diketahui, Tim Hukum PDIP menggugat Komisi Pemilihan Umum yang memakai memakai Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023 atau aturan lama ketika menerima putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. KPU menerima pendaftaran para capres-cawapres pada 27 Oktober 2023 tanpa mengubah PKPU Nomor 19.

BACA JUGA: Presiden Terpilih Ditetapkan, Masyarakat Diajak Makin Bahagia Gunakan Teknologi Digital

Adapun persyaratan capres-cawapres berdasarkan PKPU Nomor 19 belum disesuaikan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang mengubah Pasal 169 Huruf q UU Pemilu.

KPU baru menerbitkan PKPU Nomor 23 Tahun 2023 per 3 November pada tahun yang sama, atau lebih dari sepekan setelah menerima pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

BACA JUGA: Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

PTUN pada Kamis ini melaksanakan sidang beragenda pendahuluan pemeriksaan kelengkapan administrasi dengan penggugat Tim Hukum PDIP. "Hari ini agendanya proses pemeriksaan administrasi persidangan," kata Gayus.

Dia menyatakan persidangan pada Kamis ini bersifat tertutup dan pihaknya belum menyertakan bukti kepada hakim.

"Hari ini hanya tim, karena tertutup sidangnya, kami yang terkait nanti apa saja yang dikehendaki untuk dipahami oleh PTUN dan oleh pihak tergugat akan terungkap nanti dasar-dasarnya kevalitan dari pihak terkait itu bisa," kata Gayus. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler