jpnn.com, SURABAYA - Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (PW LPPNU) Jawa Timur Ghufron Achmad Yani mengaku salut dengan terobosan-terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menyejahterakan petani dan umat.
Pihaknya mengapresiasi berbagai program propetani yang diluncurkan Kementan era Andi Amran Sulaiman.
BACA JUGA: Dorong Ekspor, Kementan Tingkatkan Daya Saing Pelaku Usaha Sektor Peternakan
Misalnya, bantuan ayam untuk petani miskin, sapi, jagung, benih, pupuk, alat dan alat mesin pertanian hingga asuransi petani untuk antisipasi jika terjadi puso gagal panen terutama di wilayah Jawa Timur.
BACA JUGA: Dorong Ekspor, Kementan Tingkatkan Daya Saing Pelaku Usaha Sektor Peternakan
BACA JUGA: Pengamat yang Diperiksa KPK Tak Paham Perkembangan Sektor Pertanian
Secara khusus, Achmad Yani menyoroti sepak terjang Amran yang dinilainya sukses menerjemahkan Nawacita Presiden Joko Widodo menjadi program prokerakyatan.
"PW LPPNU Jawa Timur tulus menyampaikan apresiasi ini karena memang fakta objektifnya berkata demikian. Wabilkhusus untuk Pak Mentan Amran, beliau tipe orang yang sangat responsif, cepat hadir di tengah-tengah petani saat mereka mengalami kesulitan," kata Achmad di Surabaya, Minggu (7/7).
BACA JUGA: Dianggap Sebagai Pahlawan, Mentan Amran Bakal Perjuangkan Nasib Petani
Dia menambahkan, Mentan Amran selalu cepat memberi solusi. Contoh yang disaksikan sendiri yakni saat harga bawang putih melambung. Saat itu Kementan cepat sekali meredam.
"Saat harga ayam jatuh, langsung ditangani. Ini luar biasa," kata pria yang akrab dipanggil Yani tersebut.
Mayoritas warga NU di Jawa Timur bermatapencaharian sebagai petani. LPPNU berperan mengadvokasi petani secara umum dan petani warga NU pada khususnya. Potensi pertanian yang dikelola warga NU sangat luar biasa.
"Kami merasakan betul kehadiran Kementerian Pertanian terlebih saat dipimpin Pak Amran Sulaiman. Banyak bantuan yang beliau gelontorkan untuk petani. Termasuk berbagai kerja sama peningkatan kapasitas petani baik di perdesaan maupun pesantren," beber Yani.
Yani menegaskan, berkat dukungan Kementan, saat ini mulai banyak warga nahdiyin di bawah bimbingan NU yang mengembangkan hortikultura sayuran dan tanaman hias secara intensif.
LPPNU mangambil peran dalam pendampingan teknologinya agar hasil petani optimal.
"Dalam waktu dekat kami akan launching ekspor bunga krisan. Ini akan kami replikasi ke seluruh wilayah Jawa Timur," tegasnya.
Kinerja Kementan selama kurun hampir 5 tahun terakhir diakui berbagai pihak banyak menunjukkan kemajuan.
Bahkan, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj terang-terangan menyebut pertanian di era kabinet Jokowi-JK terlihat paling membela petani khususnya warga NU.
"Pak Amran sudah mati-matian membela petani dengan memberi berbagai bantuan bibit, benih dan traktor. Menurut saya, baru kali ini ada menteri yang kinerjanya seperti itu," kata Said Aqil.
Selain membela petani, Mentan Amran juga dinilai sebagai sosok menteri yang membela warga NU. Terutama para santri muda yang tersebar di pondok pesantren (Ponpes) seluruh Indonesia.
"Baru kali ini warga NU mendapat perhatian dari Menteri, seperti Pak Amran. Sebelumnya tidak pernah ada perhatian. Padahal NU ini dibangun untuk mencintai tanah air dan yang paling dekat dengan kita adalah sektor pertanian," pungkas Kiai Said. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TTIC Kementan Serap Ayam Peternak Mandiri untuk Dongkrak Harga
Redaktur : Tim Redaksi