jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI melakukan bedah rumah milik Muhammad Yusuf (29), di Jalan Kali Baru nomor 58, RT 07/07, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Bedah rumah tersebut dalam rangka Program Bedah Ribuan Rumah untuk warga tidak mampu yang digelar PWNU DKI.
“Setiap Maulid Nabi kami biasanya hanya tahlilan dan tahmid, itu nggak boleh ditinggal termasuk ada tausiyah dan ceramah dari kyai. Tapi habis itu saya ada kekhawatiran, persoalan umat kan bukan di situ saja, ada kemiskinan, lebih fokus lagi masalah tempat tinggal,” kata Saefullah, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI, Minggu (6/1).
BACA JUGA: Pemprov DKI Ogah Ikuti Arahan Pusat
Menurut Saefullah, dirinya juga pernah melakukan kajian, apa yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. “Ternyata menurut masyarakat, rumah menjadi nomor tiga yang menjadi prioritas pembangunan di Jakarta,” kata Saefullah.
Karena itu, lanjut pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI tersebut, melalui organisasi NU, bisa menyalurkan kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal melalui bedah rumah. Pihaknya pun membuka rekening untuk umat yang hendak membantu masyarakat lewat bedah rumah.
BACA JUGA: Umur Bertambah, Hanura Gelar Bedah Rumah
“Modalnya 0 persen, tapi teman-teman ini semangatnya luar biasa. Saya punya keyakinan umat yang menitipkan hartanya baik zakat, maupun zakat malnya dititipkan di sini jika program ini dilakukan secara transparan,” katanya.
Karena itu, pihaknya akan mengontrol rekening tersebut dengan mempersilakan untuk diaudit oleh auditor independen. “Insyaallah rencana kami untuk bedah ribuan rumah. Minggu ini lima rumah akan kami bedah,” jelasnya.
BACA JUGA: Waduh, APBD DKI 2017 Baru Terserap 69 Persen
Kriteria rumah yang dibedah adalah yang sangat membutuhkan. Salah satunya seperti rumah milik Muhammad Yusuf tersebut.
“Pak Yusuf ini sangat membutuhkan. Kalau malam ngajar ngaji. Makanya tempatnya harus nyaman. Jadi biar ruang sempit seperti ini, tapi anak-anak bisa fokus mengaji,” jelas Saefullah.
Sementara itu, Yusuf mengaku bersyukur rumahnya mendapatkan Program Bedah Ribuan Rumah oleh PWNU DKI. Sebab, rumah tersebut telah lama tidak bisa dihuni. “Rumah saya ini sudah tiga tahun nggak bisa ditempati karena roboh. Jadi selama ini saya ngontrak di dekat sini,” kata Yusuf.
Luas rumah tersebut 3x5 meter. Rencananya akan dibangun dua lantai. Dia sendiri saat ini tinggal bersama satu anak dan istrinya.
“Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PWNU DKI. Karena selain menjadi tempat tinggal kamo yang nyaman juga akan menunjang saya untuk mengajar mengaji pada anak-anak. Mudah-mudahan ini akan terus berkelanjutan,” ujarnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Dibedah Bintara Polisi, Nenek Sawani Kaget Tak Percaya
Redaktur & Reporter : Adil