jpnn.com, THAILAND - Musikus visioner asal Thailand Pyra menghadirkan kolaborasi lintas negara dalam lagu terbaru berjudul Yellow Fever.
Pyra mengajak Ramengvrl (Indonesia) dan Yayoi Daimon (Jepang) untuk menyumbang suara di lagu ini.
BACA JUGA: San Holo Rilis Video Baru, Dikerjakan di Tiga Benua
Sebagai seorang musisi yang membahas berbagai isu sosial politik lewat musiknya, Yellow Fever mewakili kemuakkan Pyra terhadap berbagai stereotip menjijikan yang dikaitkan dengan orang-orang Asia.
Lagu ini dibalut dengan humor gelap namun tetap tegas.
BACA JUGA: Taruk Nyalakan Bara dalam Lebam
Menurut Pyra, Yellow Fever menyinggung topik-topik meliputi peran gender konvensional yang sudah tidak relevan, ketidaksetaraan ras, dan isu-isu yang jarang dibahas di ranah musik populer.
Berkolaborasi dengan Ramengvrl dan Yayoi Damon, Pyra menggunakan lagu ini sebagai kendaraannya untuk menyoroti kreativitas para perempuan Asia dan membahas masalah-masalah yang dihadapi komunitas orang-orang Asia di seluruh dunia.
BACA JUGA: Seringai Persembahkan Video Musik Animasi, Ishtarkult
"Yellow fever adalah fetish menjijikkan terhadap wanita Asia, dan ya, kami sudah muak dengan itu Lagu ini adalah katalis untuk sebuah perubahan," kata Pyra, Kamis (4/3).
Sejak debutnya pada tahun 2016, Pyra sukses menarik perhatian global.
Masuk pada jajaran Best New Artist dari Apple Music di tahun 2016, namanya semakin dikenal saat dinobatkan sebagai JOOX Spotlight Artist pada 2018, Delegates Favourite Act di Bangkok Music City 2019, dan yang paling terbaru, Pyra masuk dalam daftar The NME 100: Essential Emerging Artists for 2021.
Pyra tidak ragu untuk membahas topik-topik yang jarang dibahas melalui musiknya.
Lewat genre dystopian pop yang dipadukan dengan unsur musik hip hop, Pyra bertekad menciptakan karya-karya yang memulai sebuah diskusi dengan tujuan untuk membawa perubahan positif. (ded/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra