jpnn.com, QATAR - Qatar merasa dirugikan dengan adanya blokade yang dilakukan Arab Saudi bersama negara-negara Teluk lainnya.
Hal itu karena tak kunjung menemukan kesepakatan. Mediasi yang diinisiatori Kuwait juga ketemu jalan buntu.
BACA JUGA: Tuduh Saudi Persulit Haji, Qatar Dianggap Ngajak Perang
Senin (31/7) Qatar akhirnya mengajukan komplain blokade Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Tiga negara itu dituding telah melanggar aturan perundang-undangan dan konvensi tentang perdagangan.
Mesir yang juga ikut memblokade Qatar tak masuk daftar laporan yang dibawa Menteri Perekonomian dan Perdagangan Qatar Sheikh Ahmed bin Jassem bin Mohammed Al Thani saat berkunjung ke markas WTO di Jenewa, Swiss.
Dia menemui Dirjen WTO Roberto Azevedo dan para pengacara yang khusus menangani sengketa perdagangan.
Berdasar aturan di WTO, pelapor dan terlapor punya 60 hari untuk menyelesaikan masalahnya lewat jalur negosiasi.
Jika gagal, Qatar bisa mengajukan pembentukan panel independen.
Panel itu bisa menekan agar blokade berakhir maupun menjatuhkan sanksi.
''Kami selalu meminta dialog, negosiasi, dan ini adalah bagian dari strategi untuk berbicara kepada para anggota yang bersangkutan,'' ujar Ali Alwaleed Al Thani, perwakilan Qatar, di WTO. (Reuters/AlJazeera/ABCNews/sha/c17/any)
Redaktur & Reporter : Natalia