jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran rokok elektrik diklaim dapat membantu para perokok aktif yang ingin berhenti merokok. Berbagai jenis rokok elektrik pun bermunculan, salah satunya Qclaws.
Qclaws merasa penting hadir di Indonesia untuk memberikan alternatif bagi perokok yang memperbaiki gaya hidup mereka.
BACA JUGA: Demi Anak, Fandy Christian Beralih ke Rokok Elektrik
Direktur PT Clawstek Business Indonesia Yogi Babria mengatakan, Qclaws berupaya membantu para perokok di Indonesia yang ingin berhenti merokok tanpa mengubah habitnya dalam sekejap. Hal ini juga sudah menjadi gerakan yang sangat besar dilakukan di berbagai negara maju sebagai upaya kampanye bebas rokok.
“Bahkan pemerintah New Zealand telah mencanangkan negaranya bebas rokok pada 2025. Dengan mengalihkan warganya dari rokok ke rokok eletrik, negara ini berhasil menurunkan jumlah perokok 2,4 persen,” ungkap Yogi dalam siaran tertulisnya, Sabtu (5/10).
BACA JUGA: Jika Tak Dikontrol, Rokok Elektrik Ancam Petani Tembakau
Yogi menjelaskan, Qclaws adalah rokok elektrik sistem tertutup, beda dengan vape. Dengan sistem tertutup, Qclaws bersifat sekali pakai, langsung dibuang, tidak bisa diisi ulang, antiribet, dan tidak bisa diisi narkoba. “Kami percaya sistem tertutup ini solusi bagi perokok untuk berhenti merokok,” ucapnya.
Rokok elektrik ini juga memiliki kelebihan dibandingkan barang sejenis lainnya. Terbuat dari bahan alumunium yang nyaman dipegang, bentuknya juga kecil sehingga mudah disimpan di kantong. Kemudian ada slot charger USB untuk isi ulang dengan daya baterai bertahan hingga tiga hari. Keunggulan lain, pod-nya terbuat dari keramik putih, didesain antibocor, serta nyaman dan aman di mulut.
BACA JUGA: Jangan Sampai Rokok Elektrik Hancurkan Petani Tembakau
Qclaws juga tanpa tar yang bisa menyebabkan kanker. Kemudian antibau, tanpa api, dan tidak meninggalkan noda pada pakaian dan gigi. Rokok elektrik ini hadir dengan empat varian rasa, yakni ice mint, fresh watermelon, sweet mango, dan classic tobacco (semua mengandung 5 persen nikotin). Produk ini dapat dibeli di toko online, juga di toko ritel melalui 22 toko Indovaping yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Harganya Rp 330.000 untuk stiknya dan Rp 176.000 untuk pod (isi dua). (mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh