jpnn.com, LOMBOK - Rokok elektrik menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya karena rokok elektrik dianggap merugikan para petani tembakau.
"Jangan sampai (rokok elektrik) membawa malapetaka di masyarakat kalangan bawah," kata Ketua IKADIN Kota Mataram Irpan Suriadiata, Selasa (3/9).
BACA JUGA: Mi6: Peluang Petahana Tumbang di Pilbup Bima 2020 Cukup Besar
Wakil Rektor III UNU NTB itu berharap pemerintah dapat tanggap dengan melakukan penelitian serius terhadap kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik atau vape.
BACA JUGA: Rokok Elektrik Ancaman bagi Petani Tembakau di NTB, Begini Pandangan Ketua PWNU
BACA JUGA: Rokok Elektrik Ancaman bagi Petani Tembakau di NTB, Begini Pandangan Ketua PWNU
Jika rokok elektrik memiliki dampak yang sangat berisiko, pemerintah harus segera menyosialisasikan pada masyarakat.
Dia juga menyayangkan maraknya penggunaan rokok elektrik di kalangan milenial di NTB. Padahal sebagian besar petani di NTB merupakan petani tembakau.
BACA JUGA: 148 Mahasiswa NTB Siap Kuliah S2 di 18 Universitas Malaysia
Hal ini tentu saja menjadi polemik baru pada petani tembakau. Padahal tahun ini harga tembakau sedang anjlok yang mengakibatkan petani tembakau merugi.
"Tentu ini sangat merugikan petani tembakau di NTB karena keberadaan atau maraknya rokok elektrik akan berdampak pada harga tembakau semakin murah," katanya.
Wakil Rais Syuriyah PWNU NTB TGH Sohimun Faisol mengatakan, rokok tembakau hukumnya makruh.
Namun, jika alternatif mengganti rokok tembakau agar tetap hukumnya makruh tentu diganti dengan yang lebih baik dari tembakau.
Akan tetapi, jika rokok elektrik justru memiliki risiko penyakit lebih banyak, seharusnya rokok tembakau tidak perlu diganti.
“Karena itu, NU itu mengatakan (rokok) tidak haram (makruh). Rakyat yang jual rokok dan petani tembakau juga diuntungkan dari keberadaan rokok tembakau," ungkapnya.
Dia meminta pemerintah untuk mencari alternatif jalan keluar untuk membantu petani yang tengah merugi akibat hasil panen tembakau anjlok.
"Ini masalah dagang, ya, pemerintah harus mencari jalan keluar” kata dia. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Selidiki Kaitan Penyakit Paru-Paru Baru dengan Rokok Elektrik
Redaktur & Reporter : Ragil