jpnn.com, JAKARTA - Klub Bundesliga atau kasta teratas Liga Jerman, Borussia Monchengladbach resmi mendirikan Borussia Academy yang digelar di Deutsche Schule Jakarta, BSD City, Tangerang Selatan pada Sabtu (3/6/2023).
Borussia Academy hadir mengikuti jejak klub-klub Eropa lainnya, seperti Arsenal, Liverpool, AFC Ajax, Chelsea hingga La Liga yang telah lebih dulu mendirikan akademi di Indonesia.
BACA JUGA: Jawaban Prabowo saat Ditanya Kapan Indonesia Punya Akademi Sepak Bola Seperti Aspire Academy
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengapresiasi pembukaan Borussia Monchengladbach Academy Indonesia.
Menurut Qodari, kehadiran akademi sepak bola internasional di Indonesia berpotensi mencetak pemain berkualitas yang dapat memperkuat squad Garuda di masa depan.
BACA JUGA: ASIOP Jalin Kerja Sama dengan Akademi Sepak Bola Asal Amerika Serikat, Ini Namanya
Untuk itu, Qodari mendorong perusahaan swasta bisa mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi pengembangan sepak bola Indonesia dalam bentuk beasiswa kepada anak-anak muda berbakat di seluruh Indonesia.
Dia menyebut anak-anak berbakat dapat di sekolahkan di klub-klub atau akademi sepak bola internasional demi mengasah talenta muda dan pembinaan usia dini.
BACA JUGA: Tangan Dingin Erick Thohir Mampu Benahi PSSI, Potensial Memikat Suara Milenial
“Perusahaan memberikan CSR berupa beasiswa sepak bola di klub-klub sepak bola, sekolah sepak bola internasional kepada anak muda berbakat di daerah,” ujar Qodari, Selasa (6/6/2023).
Menurut Qodari, beasiswa itu diberikan mengingat sepak bola adalah cabang olahraga yang banyak dimainkan dan digemari oleh mayoritas masyarakat tanah air, tidak hanya di kota melainkan juga sampai ke pelosok daerah.
Qodari menilai talenta-talenta muda berbakat juga banyak lahir dari daerah-daerah yang notabenenya berasal dari kalangan menengah ke bawah sehingga harus dijaring dan dibantu pengembangan bakatnya di tempat yang tepat.
“Banyak juga pemain muda Indonesia yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, oleh sebab itu beasiswa CSR dari perusahaan menjadi salah satu pendorong pengembangan bakat-bakat muda,” ucapnya.
Lebih lanjut, Qodari berharap dengan ditempa dan dilatih di akademi sepak bola internasional maka pembinaan bibit-bibit muda itu memiliki standar kualitas yang tidak hanya level nasional namun juga tingkat internasional. Dengan demikian ada kesempatan direkrut oleh klub top Eropa.
“Ini kesempatan emas bagi pemain muda kita untuk disekolahkan salah satunya di situ. Dilatih dan dibina oleh pelatih berasal dari Jerman langsung,” ucapnya.
Lebih lanjut Qodari menerangkan berkaca dari peserta Piala Dunia 2022 kemarin di Qatar, setidaknya salah satu variabel yang bisa membuat suatu sepak bola suatu negara itu bisa bersaing pada tingkat global, yaitu pemain Indonesia harus merumput di liga top Eropa dan Asia.
“Pemain Indonesia harus bisa berkarir dan bermain di liga utama Eropa, argumentasi untuk menunjang variabel ini itu bisa dilihat dari Tim Nasional Jepang, misalnya yang mengalahkan Jerman, 26 pemain Timnas Jepang yang didaftarkan Piala Dunia 2022 itu ada 8 pemain yang berkarir di liga utamanya Jerman,” paparnya.
“Profesionalitas dan kualitas permainan liga terbaik dapat meningkatkan kemampuan pemain, mental dan juga pengalaman, seperti yang dilakukan Jepang, Korsel, Iran dan Australia,” imbuh Qodari.
Co-Founder Borussia Academy Indonesia Saras Desch mengatakan akademi ini akan menerapkan filosofi sepak bola Jerman.
Borussia Monchengladbach Academy Indonesia bakal memulai pelatihan pada 12 Juni 2023.
Dia mengatakan Borussia Academy Indonesia akan mulai start pada 12 Juni bertempat di sekolah Jerman Jakarta di kawasan BSD.
Ke depannya, kata dia, akan melihat bibit-bibit anak-anak Indonesia.
“Mudah-mudahan kita bisa kirim ke klub Borussia Monchengladbach,” kata Saras Desch, yang dikutip dalam keterangannya di salah satu TV swasta, Selasa (6/6/2023)
Kehadiran akademi ini membuat anak-anak Indonesia bisa bermimpi tampil di Eropa.
Saras menegaskan nantinya ada kesempatan untuk seleksi bersama Gladbach.
“Nanti ke depannya mungkin kami akan melihat anak-anak Indonesia, mudah-mudahan bisa dikirim untuk seleksi ke Borussia Monchengladbach. Yang membedakan adalah filosofi semua anak bisa bermain sepak bola,” ujar Saras Dech.
“Mudah-mudahan ke depannya dan di sini kita juga di Indonesia membuka kesempatan untuk segala pihak semua pihak untuk bekerja sama dengan kami untuk membangun bagaimana kepelatihan di Indonesia membina anak-anak Indonesia begitu,” ucap Saras.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari