jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait meyakini hitung cepat atau quick count lebih banyak benar ketimbang salahnya. Influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin itu menilai bahwa margin of error dari quick count rata-rata 0,1 persen saja.
“Quick count itu bisa salah sementara hasilnya. Rata-rata margin of error quick count itu 0,1 persen,” kata Ara, dalam diskusi Survei Pemilu, Realita atau Rekayasa di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/3) kemarin.
BACA JUGA: Hasto: Kader PDIP Terus Bergerak Secara Militan Demi Jokowi - Maâruf
Ara mengingatkan bahwa quick count berbeda dengan survei. Menurut dia, quick count merupakan laporan dari hasil-hasil di tempat pemungutan suara (TPS). “Quick count bukan survei, tetapi laporan dari hasil dari TPS-TPS yang ada. Kebanyakan benar, hanya sedikit yang salah,” ungkap anggota Komisi XI DPR itu.
Dia menjelaskan, jika mulai mencoblos pukul 08.00, maka perhitungan bisa dimulai kira-kira pukul 14.00. Hasilnya sudah ada antara pukul 14.30 sampai 15.00. “Sudah bisa disimpulkan pukul empat sore (pukul 16.00),” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi â Maâruf Harus Menang, Minimal 60 Persen
(Buka Lagi: Jokowi Menang Fadli Zon & Fahri Hamzah Menteri, Prabowo Presiden? Jokowi jadi Menteri)
Menurut Ara pula, survei merupakan potret pada saat dilakukan. Dia menegaskan, tentu saja perubahan bisa terjadi ketika pemilu dilakukan. “Bisa perubahan, bisa. Pada saat di survei, itu hasilnya,” katanya.
BACA JUGA: Dukung Jokowi - Amin, Peran Dokter Hewan Harus Dioptimalkan
Ara menegaskan, hasil survei akan memicu pihaknya untuk bergerak melakukan suatu perjuangan. “Kami juga punya survei internal, survei orang yang independen dan sebagainya,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye Akbar Capres dan Cawapres Mulai 24 Maret
Redaktur & Reporter : Boy