Rachel Maryam Menangis di Sidang Perceraian

Korbankan Pernikahan, Pertahankan Diri Menjadi Wakil Rakyat

Kamis, 29 April 2010 – 07:13 WIB
BERGANDENG TANGAN- Rachel Maryam dan Mohammad Akbar Perdana (Ebes) saat menghadiri sidang cerai perdananya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2010). Agenda sidang kali ini adalah Mediasi. Ebes maupun Rachel mengaku tetap tidak akan rujuk kembali. Rachel Menggugat cerai Ebes disebabkan karena sering cekcok. Foto: Fedrik Tarigan/Indopos
SIDANG pertama perceraian Rachel Maryam Sayidina dan Muhammad Akbar Pradana digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan Kamis (28/4)Sehari sebelumnya, Rachel memberikan pernyataan kepada media bahwa dirinya tidak akan datang karena ada agenda di Komisi I DPR yang harus dikerjakan

BACA JUGA: Sudah 20 Tahun Bersahabat

Namun, dia mengingkari pernyataan itu
Pemain film tersebut hadir, demikian juga suaminya yang biasa dipanggil Ebes itu.

Sebelumnya politikus Partai Gerindra tersebut mengajukan gugatan cerai kepada Ebes pada 7 April lalu, keduanya tidak tinggal serumah kurang lebih dua bulan

BACA JUGA: Nyaman Dengan Rambut Pendek

Selama kurun waktu tersebut, mereka belum bertemu


Pertemuan baru terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan kemarin

BACA JUGA: Rachel Tak Hadiri Sidang Perdana

Saat bertemu, keduanya bersalaman, lalu berpelukanBeberapa saat kemudian, pemain film Belahan Jiwa dan Perempuan Punya Cerita tersebut menitikkan air mata.

Sidang tersebut sejatinya diagendakan untuk mediasi bagi kedua belah pihakTapi, menurut Rachel, mediasi yang dianjurkan itu dianggap belum berhasilSebab, ada beberapa tuntutan dari Rachel yang tidak bisa dipenuhi EbesBegitu juga sebaliknya"Kedua belah pihak belum menemukan persamaan pandangan dan kesepakatan," kata Rachel.

Lebih lanjut dia menjelaskan, proses mediasi dilanjutkan pada 12 Mei mendatangTapi, Rachel dan Ebes tidak akan menghadiri mediasi tersebut dan mewakilkan diri kepada kuasa hukum masing-masingSebenarnya, apa alasan Rachel mengakhiri rumah tangganya dengan lelaki yang sudah memberinya satu anak itu?

"Ada perbedaan pandangan dan misi terhadap sesuatuSuami menuntut agar saya berhenti menjadi anggota DPR dan keluar dari partaiItu tidak bisa saya penuhiSampai sekarang tidak ada kesepakatan," ungkap perempuan kelahiran Bandung, 20 April 1980, tersebut. 

Rachel tak bisa memenuhi tuntutan Ebes karena menjadi wakil rakyat berarti mengemban tanggung jawab yang besar baginya"Saya bertanggung jawab terhadap mereka yang telah memilih sayaSaya merasa, yang saya lakukan itu adalah sesuatu yang mulia dan tidak hina," lanjutnya.

Rachel merasa tidak perlu meninggalkan tugas ituApalagi, papar dia, semua yang dia lakukan sejak menjadi anggota DPR tidak bertujuan mengejar karir atau ambisiDengan kondisi tersebut, apakah tekad Rachel untuk berpisah sudah bulat? Pemain sinetron Strawberry itu belum bisa memberikan jawaban pastiIbu Muhammad Kale Mata Angin tersebut memilih tidak berkomentar terlebih dahulu"Kita lihat saja nanti, kan prosesnya masih berjalanKita lihat perkembangannya seperti apa," ucap dia.

Dia memang menyatakan bahwa perceraian bukanlah hal yang gampangDia juga mengatakan masih mencintai dan menyayangi lelaki yang menikahinya pada 2005 itu"Tapi, kenyataannya, saya menyadari bahwa perbedaan tersebut tidak akan membuat segala sesuatunya lebih baik ke depan," imbuh dia.

Sementara itu, Ebes menuturkan bahwa perceraian tersebut dipilih sepihak"Bukan saya yang meminta bercerai, melainkan diaKan dia yang menggugat sayaDari dia, kelihatannya sudahMaka, ya kami sudahin," ucapnya

Ebes menyatakan bahwa Rachel sudah berbeda dengan duluMenurut dia, Rachel lebih mementingkan karirSebagai suami, dirinya sudah berusaha mempertahankan rumah tangga"Saya sih pasrah sajaMungkin itu jalan terbaikCoba dia berhenti (jadi anggota DPR, Red), mungkin tidak seperti itu kejadiannya," sesalnya

Ditanya kenapa Rachel menangis setelah mereka bertemu, Ebes menyatakan tidak tahu"Saya juga nggak tahu kenapa dia nangisMungkin karena perempuan, jadinya lebih perasaSaya sih biasa sajaPaling hanya persiapan mental," ucapnya(jan/c11/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biar Ngojek, Helm Harus SNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler