Rachman Thaha Menanggapi Isu Pilpres 2024 Diundur ke Tahun 2027

Selasa, 17 Agustus 2021 – 21:14 WIB
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha angkat bicara menanggapi isu jadwal Pilpres 2024 diundur menjadi tahun 2027 yang berkembang di sosial media.

Terlebih, katanya, rencana pengunduran itu konon juga dilakukan terhadap pemilu legislatif (Pileg) DPR dan DPR RI, sebagai antisipasi kemungkinan penolakan dari partai-partai politik, terutama dari kubu oposisi.

BACA JUGA: Omongan Ganjar ini Tegas Banget Soal Pasang Baliho Jelang Pilpres 2024

"Sungguh imbal balik politik yang rendahan. Tawaran pengunduran Pileg menggiurkan bagi mereka yang sampai hati bermain-bermain dengan konstitusi demi memuaskan berahi kekuasaan," ucap Abdul Rachman Thaha (ART) dikutip dari pernyataan tertulisnya, Selasa (17/8).

Dia menilai kalangan yang setuju dengan ide memanjangkan masa kekuasaan, baik pilpres dan pileg 2024, sangat mungkin akan mengeklaim bahwa situasi pembangunan dan kenegaraan saat ini sudah berada di titik ideal sehingga harus dipertahankan lebih lama lagi.

BACA JUGA: Sekjen PDIP: Paracetamol Saja Kita Masih Impor, Padahal Mampu Berdikari

Namun bagi Rachman, dengan asumsi negara berada dalam situasi paling positif sekalipun, status quo tetap merupakan jebakan zona nyaman.

Anggota Komite I DPD RI itu juga menyebut pihak-pihak yang pro memanjangkan kekuasaan, secara sistematis membangun skeptisisme bahkan pesimisme massal Indonesia mampu menemukan pemimpin dan wakil rakyat yang lebih mumpuni.

BACA JUGA: Ada yang Kenal dengan Pencuri Ini, Aksinya Terekam CCTV dan Viral, Lihat!

"Walau tak diucapkan gamblang, namun nyaring terdengar deru napas kalangan yang ingin membangkitkan spirit pemuas-muasan diri sendiri dan pengultusan pribadi," tutur senator asal Sulawesi Tengah itu.

Maka dari itu, itikad tidak baik tersebut menurutnya harus dicegat secepat mungkin. Jangan dibiarkan beranak-pinak. Masyarakat harus diberi tahu akan adanya saling bujuk di kalangan elite politik untuk mengayun-ayunkan kepercayaan rakyat.

Rachman Thaha juga mewanti-wanti bahwa dahulu konstituante oleh presiden dibubarkan, karena sebagaimana kajian banyak ilmuwan dinilai dapat membahayakan kehidupan kebangsaan.

"Kini, kita patut awas bahwa pilar-pilar politik justru berangkulan sebagai persekutuan yang seia sekata ingin memundurkan roda sejarah. Ini oligarki yang berbahaya," ucap Rachman.

Oleh karena itu, dia secara tegas menentang pengunduran jadwal Pilpres dan Pileg dari 2024 ke 2027.

"Ini merupakan kelengkapan sikap saya sebelumnya, yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode dan seterusnya," tandas Rachman Thaha. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler