jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan upaya Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden Pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno) dalam membangun modernisasi Indonesia.
Menurut Hasto, cara yang ditempuh Bung Karno adalah dengan mengirim ribuan anak-anak muda Indonesia ke luar negeri untuk belajar ilmu dasar, fisika, matematika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu logam.
BACA JUGA: Pidato Ganjar di HUT Kemerdekaan RI Bikin Merinding: Masker Saja Masih Impor, Apa Kita Tidak Malu?
Dia juga memberi contoh bagaimana Bung Karno berkomitmen untuk berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari, yakni, ketika Presiden AS Gerald Ford hendak membangun pabrik mobil di Indonesia.
Saat itu, katanya, Bung Karno menolak dan dengan bangga mengatakan biarkanlah pabrik mobil itu nanti dibangun para insinyur-insinyur Indonesia yang nanti akan kembali dari sekolah di luar negeri.
BACA JUGA: Ada yang Kenal dengan Pencuri Ini, Aksinya Terekam CCTV dan Viral, Lihat!
"Itu menunjukkan komitmen berdiri di atas kaki sendiri. Kini, setelah 76 tahun kita merdeka, paracetamol saja kita masih impor. Infus, cairan infus, kita masih impor. Padahal, kita seharusnya mampu berdikari," ucap Hasto keterangan persnya, Selasa (17/8).
Hasto menyampaikan itu di hadapan ribuan kader PDIP dari seluruh Indonesia yang mengikuti upacara bendera peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI secara hybrid, di Kompleks Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Pak Solikin Membeber Pembicaraan Terakhir dengan FM yang Ditangkap Densus 88
Saat itu, dia juga mengajak rakyat Indonesia merefleksikan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dengan membangun kemandirian sektor kesehatan.
Sebab, bagi pria asal Yogyakarta itu, di kalangan birokrasi masih ada mental-mental yang terjajah oleh kepentingan asing, sehingga lebih memilih produk-produk impor.
Hal itu menurut dia penting mendapat perhatian agar semangat berdikari itu diutamakan.
"Saat ini menjadi momentum kita di tengah pandemi Covid-19 agar kita benar benar berdikari sebagaimana yang diperjuangkan Bung Karno," ucap Hasto.
Dia juga menyampaikan bahwa PDIP memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para peneliti dan ilmuwan seperti Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi Joe.
Di mana, kedua ilmuwan Indonesia itu mampu menunjukkan force projection dengan ikut bersama-sama dalam menemukan vaksin Astrazeneca.
"Ini membawa kebanggaan bagi kita," tandas Hasto Kristiyanto. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam