jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk terus mencatatkan kinerja positif dalam beberapa waktu ke belakang. Terakhir, laba bersih Bank Bukopin tercatat tumbuh positif sebesar 9,8 persen sepanjang kuartal III 2019 menjadi Rp151 miliar.
Capaian ini ditopang kenaikan pendapatan operasional. Inovasi keuangan seperti Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health, yang diprediksi makin memperkuat posisi Bukopin dalam jangka panjang karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan tidak dimiliki para kompetitor.
BACA JUGA: Tren Berwisata Meningkat, Bukopin Gandeng Hotel Dafam
Pada 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan fundraising sebesar Rp 1,5 triliun melalui rights issue. Fundraising ini menarik perhatian KB Kookmin Bank asal Korea untuk menjadi salah satu pemegang saham utama.
Selain itu, di tahun 2019 Bank Bukopin juga berhasil mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp1,3 triliun dengan underlying aset kredit personal. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.
BACA JUGA: Bukopin Punya Program KPR Bunga 8,88 Persen
Namun banyak yang belum mengetahui, di balik kesuksesan Bukopin adalah sosok salah satu direkturnya yang masih berusia muda. Adalah Rachmat Kaimuddin, Direktur Keuangan dan Perencanaan, yang menavigasikan kemajuan PT Bank Bukopin Tbk untuk jangka waktu panjang ke depan.
Rachmat yang lahir di Makasar, 15 April 1979, lulus dari universitas-universitas terbaik di bidang teknologi di AS. Rachmat mendapatkan gelar S1-nya di bidang Teknik Elektro dari Massachusetts Institute of Technology, Boston. Sementara itu, gelar S2-nya adalah Master of Business Administration dari Stanford University yang terletak di jantung Silicon Valley.
Pengalaman kerja Rachmat juga bervariasi dan kuat. Dirinya memulai karir sebagai Senior Associate di salah satu firma manajemen konsultan terbaik di dunia, Boston Consulting Group. Dirinya kemudian melanjutkan karirnya sebagai Principal di Quvat, salah satu private equity fund terbesar di Indonesia dan kemudian Country Manager untuk Baring Private Equity Asia.
Setelah menjabat sebagai Managing Director dari PT Cardig Air Services, pada 2014 Rachmat diangkat menjadi Direktur di PT Bosowa Corporindo, salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Di Bosowa, Rachmat dipercaya untuk menempati tiga posisi sekaligus, yaitu sebagai CFO dari holding, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, dan Komisaris di Bank Bukopin.
Keberhasilannya menjaga arah Bank Bukopin selama menjabat Komisaris dilirik pemegang saham lainnya. Oleh karena itu, ayah tiga anak ini kemudian dipromosikan menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan hingga saat ini.
“Di tahun 2018, saya diminta oleh teman-teman dan pemegang saham untuk fulltime di bank. Akhirnya, pada bulan Mei, saya mendapatkan amanah untuk menjadi Direktur Keuangan & Perencanaan Bank Bukopin,” tutur sosok humoris tersebut.
Mengingat usinya yang masih muda, Rachmat senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi. Mengenai strategi Bank Bukopin menghadapi Revolusi Industri 4.0, Rachmat mengatakan, akan terus memperkuat produk dan layanan berbasis digital, mengikuti tren, dan berinovasi menciptakan produk dan layanan yang up to date.
Ditambahkan Rachmat bahwa dalam pengembangan produk, dirinya akan melibatkan generasi milenial untuk memberikan masukan.
“Jadi, kami melakukan investasi di teknologi dan juga listening to our customer, where are they going, kami harus ke sana,” tandas Rachmat. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad