Rachmat Yasin Menang, Akri Yakin ke Senayan

Selasa, 10 September 2013 – 03:07 WIB

jpnn.com - BOGOR--Unggulnya pasangan nomor urut 3, Rachmat Yasin (RY)-Nurhayanti versi hitung cepat dua lembaga survei dan hasil real count Radar Bogor, diakui dua calon bupati (cabup) lainnya.

Pasangan nomor urut 1 Gunawan Hasan-Muhamad Akri dan pasangan nomor urut 2, Alex Sandi Ridwan-Hengky Tarnando,  legowo menyikapi kemenangan pasangan incumbent tersebut.

BACA JUGA: PAN Jakarta Bentuk Jaringan Sampai Tingkat RT

Menempati urutan kedua, Gunawan Hasan mengatakan dengan perolehan hampir 20 persen suara, berarti ada keinginan masyarakat Kabupaten Bogor untuk perubahan.

"Dengan kondisi seperti saat ini, banyak jalan rusak, kemacetan, permasalahan pendidikan dan persoalan-persoalan lain, masyarakat masih menjatuhkan pilihan ke RY. Itu kita hormati, dan mari sama-sama kita dukung agar ke depan kabupaten ini menjadi lebih baik," ujar Gunawan kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.

BACA JUGA: Rotasi Pegawai Disoal Dewan

Calon bupati yang maju dari jalur perseorangan ini mengakui, perolehan suaranya terpaut jauh di wilayah pelosok pedesaan. Kemenangan RY di wilayah pelosok, menurut dia, karena sebagai incumbent RY memiliki posisi strategis untuk memobilisasi perangkat desa untuk berpihak kepadanya.

Sementara di sebagian perkotaan, perolehan suaranya bersaing ketat dengan sang petahana. "Kalaupun ada yang kalah, paling selisih sedikit. Ada di beberapa TPS perkotaan justru suara kami yang unggul," katanya.

BACA JUGA: Semua Korban Meninggal Karyawan PT TRAC

Menurut Gunawan, kenyataan ini menandakan, masyarakat perkotaan cenderung menginginkan perubahan. "Tetapi lagi-lagi, saat ini masih eranya Rachmat Yasin. Ini juga kenyataan yang harus kita dukung," kata dia.

Muhamad Akri yang dihubungi terpisah mengakui keunggulan pasangan RaYa. Akri menyadari menundukkan incumbent memang bukan perkara mudah. "Apalagi dengan waktu yang sangat sempit dan jangkauan wilayah yang sangat luas," ujarnya.

Akri juga mengatakan, modal yang pas-pasan juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya sulit untuk memenangkan pilbup kali ini. Menurut Akri, melawan incumbent sekelas RY, tidak cukup dengan hanya bermodal kekuatan batiniah.

"Ketika kita berkampanye dan bertemu imam masjid dan mendapati kubah masjid butuh perbaikan, tentunya langkah nyata yang kita lakukan, ya memberi bantuan. Kalau ada serah terima, masyarakat juga akan melihatnya berbeda. Tetapi untuk pendekatan seperti itu, kami tak punya kekuatan,” bebernya.

Akri mengakui dirinya hanya bermodalkan ketenaran dan niat untuk membangun Kabupaten Bogor. Akri mengaku sempat mendapat tawaran dari beberapa pihak untuk memberinya bantuan finansial untuk memenangkan pilbup. Lebih lanjut Akri mengatakan akan melanjutkan karir politiknya dengan mengikuti jejak rekannya, Eko Patrio yang kini menjadi anggota DPR RI.

"Buat saya ini kan latihan, artinya dengan 20 persen suara, warga Kabupaten Bogor menerima saya," jawab Akri.

Sementara itu, kubu pasangan Alex Sandi Ridwan-Hengky Tarnando mengaku, kekalahan di pilbup karena masih minimnya pembinaan kaderisasi. Kabid Media Informasi dan Promisi ASR, Erwin Chuzairin mengatakan, kaderisasi baru berjalan dua bulan belakangan ini. Padahal, menurutnya, untuk bekal pembinaan diperlukan waktu minimal dua sampai tiga tahun.

"Ya wajarlah, kalau nanti hasil akhirnya kami kalah. Tetapi kami tetap bangga dengan hasil ini," katanya.

Erwin menyampaikan, Alex dan Hengky mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada masyarakat Kabupaten Bogor atas dukungan dan apresiasinya terhadap pasangan ini. "Masih ada periode selanjutnya, semoga Allah memberikan jalan terbaik buat ASR," tandasnya.(ful/d)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bangga Duet Bareng Slank


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler