jpnn.com - JAKARTA - Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri menyayangkan banyaknya spanduk ucapan selamat kepada Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih.
Padahal, secara konstitusi Indonesia masih dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono hingga Oktober mendatang. Ditambah lagi, hasil Pilpres 2014 digugat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke Mahkamah Konstitusi.
BACA JUGA: Bawaslu Harus Hentikan Niat KPU Buka Seluruh Kotak Suara
Putri kedua Proklamator RI Bung Karno tersebut menilai maraknya spanduk yang menyatakan Jokowi sebagai presiden terpilih tidak memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
"Mengajarkan masyarakat untuk buta politik. Padahal kita harus memberikan pembelajaran politik pada rakyat, selama ini kita hanya melihat satu sosok politik pada masyarakat," ujar Rachmawati dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya 54A, Jakarta, Kamis (31/7).
BACA JUGA: Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Menurun 13 Persen
Menurutnya, penyebutan Jokowi sebagai presiden terpilih dapat dikategorikan sebagai upaya makar terhadap presiden. Alasannya, upaya tersebut tidak mengakui lagi SBY sebagai presiden Indonesia yang masih dilegitimasi undang-undang.
"Ada seperti usaha makar karena masih ada presiden yang legitimate sampai Oktober nanti," jelas Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem ini. (zul/rmo/jpnn)
BACA JUGA: SBY Minta Australia Gaet KPK Usut Informasi Wikileaks
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi-JK Perlu Rekrut Menteri dari Daerah Konflik
Redaktur : Tim Redaksi