jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, pernyataan Presiden Jokowi soal racun kalajengking menjadi kontroversi karena ada pihak yang berusaha mengkapitalisasi isu tersebut.
Tujuannya, untuk menjatuhkan elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta tersebut menjelang Pilpres 2019 mendatang.
BACA JUGA: Jokowi Kaget Dengar Curhat Sopir Truk di Istana
"Tapi saya kira pernyataan soal racun kalajengking tidak akan memengaruhi popularitas Jokowi," ujar Emrus kepada JPNN, Selasa (8/5).
Pengajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini mendasari pandangannya melihat kenyataan yang ada, dimana pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sama sekali tidak merugikan masyarakat.
BACA JUGA: Jokowi Menjamu Sopir Truk dari Berbagai Daerah di Istana
Menurut Emrus, dalam pidatonya di hadapan sejumlah kepala daerah beberapa waktu lalu, presiden sebenarnya lebih menekankan bahwa waktu sangat penting dan banyak orang selama ini menyia-nyiakan waktu.
Presiden menyebut waktu merupakan komoditas paling mahal. Kemudian sebagai salah satu contoh lain, presiden juga menyebut soal racun kalajengking sebagai komoditas yang juga cukup mahal.
BACA JUGA: Cak Imin Kantongi Restu Bangsawan Bali untuk Dampingi Jokowi
"Jadi, dikembangkan atau tidak pernyataan itu, tidak akan berpengaruh. Kecuali misalnya pernyataan itu merugikan masyarakat dan itu digoreng sedemikian rupa, baru akan berpengaruh," pungkas Emrus. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luncurkan Tagline Baru, Hanura Undang Jokowi Buka Rakernas
Redaktur & Reporter : Ken Girsang