Racun Sate Menewaskan Anak Pengemudi Ojol, Pengirimnya Wanita NA

Senin, 03 Mei 2021 – 14:59 WIB
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria dan Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono saat konferensi pers terkait satai beracun di Mapolres Bantul, DIY, Senin (3/5). Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, BANTUL - Polisi menangkap NA (25), wanita pengirim sate ayam beracun yang mengakibatkan N (10), anak pengemudi ojek online (ojol) tewas di pedukuhan Salakan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satri mengatakan NA merupakan pekerja swasta yang beralamat di Majalengka, Jawa Barat.

BACA JUGA: Anak Indigo Brebes Bicara soal Buto Ijo yang Konon jadi Pelaris Sebuah Warung Sate

Tersangka diamankan petugas di rumah indekosnya wilayah Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

"Setelah kami lakukan penyelidikan selama empat hari, kemudian bisa mengerucut kepada salah satu calon tersangka, dan kami (NA) amankan pada Jumat (30/4)," kata Kombes Burkan saat konferensi pers di Mapolres Bantul, DIY, Senin (3/5).

BACA JUGA: KKB Papua Ancam Warga Jawa

Dia mengatakan, dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti berupa satu motor, helm, dan sandal jepit warna hitam.

"Kemudian ada beberapa plastik kresek berisi enam tusuk sate dan lontong yang sudah bercampur saus kacang, yang tidak kami bawa, kemudian uang sebesar Rp30 ribu yang digunakan untuk bayar ojek online, dan sebuah handphone," ungkapnya.

Dia menjelaskan, kejadian tersebut berawal pada 25 April 2021 di Dusun Salakan, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, di mana dilaporkan ada seorang anak N, putra pengemudi ojol Pak Bandiman (47), keracunan makanan yang menyebabkan meninggal dunia.

Dari keterangan saksi yang didapatkan polisi, pada 25 April sekitar 15.30 WIB di sekitar Gayam Mandala Krida, Yogyakarta, ada seorang tukang ojek online didatangi perempuan tidak dikenal dan meminta bantuan mengirimkan dua dos makanan, satu berisi sate ayam, satu berisi snak.

"Ketika meminta dikirimkan ini yang bersangkutan mengatakan tidak punya aplikasi online, sehingga minta dengan cara offline ke alamat tertentu di daerah Kecamatan Kasihan, Bantul, dengan mengatakan bahwa makanan tersebut berasal dari Pak Hamid di Pakualaman," tuturnya.

Setelah terjadi kesepakatan, makanan diantar ke tempat tujuan, namun karena yang ada di rumah tujuan tersebut merasa tidak memesan makanan, maka ditolak untuk diterima, dan oleh tukang ojol karena makanan ditolak dibawa pulang ke rumahnya.

"Sampai di rumahnya makanan sebagian dimakan oleh istrinya dan ada yang dimakan anaknya yang besar dan kecil, namun yang dimakan anak kecil ini menyebabkan meninggal dunia si anak," ucap dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
sate   Racun   Yogyakarta   ojek online  

Terpopuler