jpnn.com, JAKARTA - Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar memaparkan evaluasi kinerja BNPT selama beberapa tahun terakhir saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Senin (22/3).
Selain itu dalam rapat tersebut juga membahas cetak biru atau grand desain penanganan terorisme di Indonesia.
Boy menyebutkan hasil survei global terorisme indeks menunjukan Indonesia berada di peringkat ke 37 dari negara yang terdampak terorisme.
"Posisi ini menjelaskan Indonesia berada pada kategori medium negara yang terdampak terorisme," kata Boy, di Gedung DPR, Senin (22/3).
BACA JUGA: Buku tentang Radikalisme Sitaan Densus 88 Ternyata Dijual Bebas di Online Shop
Boy menjelaskan di tingkat regional, Indonesia jauh lebih aman dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Pada tingkat regional di Asia Tenggara, Indonesia masih lebih aman dari Filipina, Thailand, dan Myanmar," kata Boy.
BACA JUGA: Begini Sosok T, Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Sepulang Jumatan
Jenderal berdarah minang ini juga mengungkapkan hasil survei yang dilakukan oleh Alvara Research dan Nazaruddin Umar Foundation tentang potensi radikalisme di Indonesia turun dari 55,2 persen pada 2017 menjadi 38,4 persen pada 2019.
"Menjadi 14 persen pada tahun 2020 yaitu kategori sangat rendah," ujar Boy
Boy juga mengatakan selama pandemi, tingkat radikalisme juga turut mengalami penurunan. Meski begitu, tingkat kewaspadaan tetap harus ditingkatkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Natalia
Reporter : Kenny Kurnia Putra