jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby SH Suhardiman prihatin melihat makin maraknya kampanye hitam dan "saling sikut" antara calon ketua umum Partai Golkar. Dia khawatir dinamika ini merupakan cerminan watak asli dari para calon ketua umum yang akan terbawa ketika sudah memimpin nanti.
"Kalau caranya kotor dan menghalalkan segala cara, nanti kalau berkuasa cenderung otoriter dan menghalalkan segala cara juga, sering menabrak peraturan," kata Bobby saat dihubungi, Kamis (17/3).
BACA JUGA: Setujui Dua UU, DPR Reses Lagi
Dikatakannya, Partai Golkar sudah seharusnya mengedepankan fatsun politik dalam berkompetisi dan tidak boleh menggunakan segala cara untuk berkuasa. Sebagai partai besar dan paling senior, Partai Golkar sewajarnya semakin matang dan dewasa dalam mengelola kompetisi.
Bobby juga mengingatkan pentingnya para elit untuk memperhatikan isu regenerasi partai dengan memberikan porsi kepada generasi muda yang kapabel. Dia menyayangkan sekelompok elit di Golkar yang masih bersikukuh mempertahankan status quo dengan berbagai cara.
BACA JUGA: Kado Ultah ke 59, BCA Raih Excellent Service Experience Award
"Regenerasi ini penting agar Partai Golkar siap menghadapi tantangan dan persoalan bangsa ke depan sekaligus menjamin kaderisasi dan sirkulasi elit berjalan secara sehat," tegasnya.
Terpisah, tim sukses Airlangga Hartarto, Leo Nababan, juga menyayangkan terjadinya saling serang yang berbau kampanye hitam yang menyasar calon ketua umum partai Golkar. "Tidak etis dan akan merugikan Golkar, partai besar kita, tidak boleh saling menyerang secara membabi buta", ujar Leo
BACA JUGA: Jelang Milad, PKS Gelar Lomba Baca Kitab Kuning
Isu-isu negatif terkait calon ketua umum Partai Golkar belakangan semakin santer. Serangan khususnya paling banyak ditujukan kepada ketua DPR Ade Komarudin yang diterpa isu mulai dari gratifikasi pesawat jet, LHKPN, dan terakhir isu perjanjian tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum.
Politikus yang akrab disapa Akom itu mengatakan bahwa serangan kampanye hitam tidak membuat dirinya gentar. Dia juga meyakini bahwa kader Golkar sudah sangat kritis dan pandai membedakan mana isu yang benar dan mana yang rekayasa.
"Sebagai calon, kita harapkan bisa saling menjaga partai Golkar agar tidak semakian negatif penilaian masyarakat kepada partai Golkar", harap Akom ketika diwawancarai beberapa waktu lalu. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Ini Sikap DPR Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi