Rahasia Ello, Lima Tahun jadi Penjual Togel...

Selasa, 12 Juli 2016 – 12:30 WIB
Seorang penjual togel diamankan polisi. Foto: dok/Cenderawasih Pos

jpnn.com - JUDI Togel seperti tak ada habisnya. Seperti di Kota Jayapura. Razia oleh pihak kepolisian memang sering dilakukan, tapi para pelaku malah makin marak dan semakin berani berjualan Togel di tempat terbuka. 

Meskipun Togel ini dilarang, namun masyarakat sepertinya menghiraukan larangan tersebut dan terus–menerus melakukan aktivitas jual beli Togel.

BACA JUGA: Ini Kecelakaan Paling Menonjol pada H+5 Lebaran

Para penjual Togel yang sudah pernah terkena razia juga tidak pernah jera, sebab mereka hanyalah pengecer kecil dan akan menyetorkan hasil hasil jualan Togel itu kepada bandar besarnya.

Seperti pengakuan salah satu penjual Togel yang sudah lima tahun melakukan aktivitas penjualan Togel kepada masyarakat, sebut saja Ello (36) yang kesehariannya menjual Togel dari pukul 15.00 sampai 18.00 WIT.

BACA JUGA: Bandara Abdul Rahman Saleh Kembali Beroperasi

Ello biasanya menjual Togel di taman eks terminal dan belakang eks pasar Ampera Kota Jayapura. Meskipun pernah ditangkap polisi sebanyak dua kali, namun itu tidak membuatnya berhenti melakukan aktivitasnya, malahan semakin menjadi-jadi dan mencari banyak pelanggan. 

Semua itu dilakukan untuk meraih keuntungan yang banyak hanya dalam beberapa jam dapat meraih uang sebesar Rp16.000.000, namun uang yang didapat juga harus disetorkan ke bandar besarnya.

BACA JUGA: Anak Petinggi PKS Diculik Lalu Dibakar, Ini Permintaan Bupati

Dalam kesehariannya, Ello berani untuk melakukan penjualan Togel itu lantaran mendapat dukungan dari aparat keamanan yang masih enggan untuk disebutkan dari kesatuan mana, berkat dukungan yang didapat ini meskipun pernah ditangkap, namun akhirnya dilepaskan lagi oleh aparat dengan alasan hanya ingin mancari bandar besarnya. 

Sedangkan bagi mereka yang merupakan pengecer ini sama sekali tidak pedulikan. “Saya pernah ditangkap dua kali, yang pertama di kompleks rumah dan dibawa dengan tujuan mencari bandar besarnya, namun saya tidak tahu bandar besarnya. Sebab biasanya kalau menyetor rekapan dan uang itu ada kurir dari bandar besar itu yang mengambil dari saya sehingga saya tidak tahu,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (11/7).

Ello juga pernah menawarkan sejumlah uang kepada aparat yang menangkapnya agar dirinyan dilepas, namun aparat keamanan tidak menghiraukan itu dan hanya mencari bandar besarnya. Ketika telah selesai membuat surat pernyataan, Ello langsung dilepas dengan catatan tidak boleh lagi menjual Togel, namun itu bukan menjadi ancaman bagi dirinya dan tetap melakukan penjualan Togel seperti biasa. 

Selama menjual Togel, keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan, akan tetapi cepat kalah juga bila ada nomor yang tembus. Saat tidak memiliki uang, Ello harus menjual harta bendanya seperti motor, kalung, dan cincin emasnya untuk menebus nomor yang didapatkan oleh pembeli Togel itu.

Menurutnya, hal ini sudah menjadi hal yang biasa, dan merupakan salah satu konsekuensi dari apa yang dikerjakannya selama ini. Untuk saat ini, setiap kali aparat keamanan ingin melakukan razia terhadap penjual Togel, selalu ada bocoran agar menghindar dari sergapan aparat.

Ello tidak tahu mendapat bocoran itu dari siapa, namun yang pasti itu sudah terdengar pada seluruh penjual Togel sehingga dapat menghindar. Selama dirinya menjual Togel, kebanyakan yang menjadi langganan setia itu adalah ibu rumah tangga, dan bapak-bapak, sedangkan untuk anak muda sendiri sangat jarang. 

“Sudah konsekuensi yang harus diterima, kadang dapat untung besar, namun hasilnya juga cepat sekali habis, ibaratnya menguap begitu saja, namanya juga uang panas mana bisa bertahan lama,” tuturnya. (denny tonjau/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh Tidak! Bunga Dicabuli Ayah, Kenapa Ibu Menutupi...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler