Rahasia Sukses Bisnis Kopi hingga Pasar Internasional, Bisa Dicontoh

Sabtu, 22 Januari 2022 – 00:45 WIB
Pemilik UD Berkah Alam Lalu Thoriq berhasil mengekspor sebanyak 20 ton biji kopi robusta ke Turki setiap bulannya. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Pemilik UD Berkah Alam Lalu Thoriq berhasil mengekspor sebanyak 20 ton biji kopi robusta ke Turki setiap bulannya.

Usaha Dagang (UD) Berkah Alam, UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat itu diprediksi bakal melakukan ekspor kopi sebanyak 240 ton hingga akhir tahun ini.

BACA JUGA: Hadir dengan Bahan Berkualitas, Kopi Kenangan Hanya Untukmu Wajib untuk Dicoba!

"Kami sudah menjalin kontrak dengan mitra bisnis di Turki untuk mengirim sebanyak 20 ton biji kopi robusta dalam bentuk green bean setiap bulan, jadi total hingga akhir 2022 nanti sebanyak 240 ton," kata Lalu Thoriq, di Mataram, Jumat (21/1).

Menurutnya, keberhasilan kontrak kopi dengan Turki adalah buah dari pameran Coffex Istanbul di Turki pada September 2021.

BACA JUGA: Cara Aman Konsumsi Kopi Bagi Penderita Diabetes

Keikutsertaan UD Berkah Alam mengikuti pameran difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul.

Thoriq mengaku biji kopi robusta yang akan dikirim ke Turki sudah siap. Namun, importirnya masih menunggu kepastian tarif pengiriman barang ke luar negeri menggunakan kontainer.

BACA JUGA: 3 Khasiat Minum Kopi Campur Madu, Bikin Suami Ketagihan Mencobanya

"Sedang mengikuti perkembangan harga kontainer, kalau sudah normal kemungkinan segera jalan di akhir Januari atau Februari, karena pembeli yang menanggung biaya kontainer," ujarnya.

Selain biji kopi, Turki juga berminat memesan bubuk kopi.

"Kalau kopi bubuk masih dalam penjajakan karena mitra bisnis yang lain ini adalah reseller, jadi kami menjual kopi bubuk dan mereka yang akan mengemas lagi," ujarnya.

Lalu Thoriq menuturkan pada 2021 UD Berkah Alam sudah mengekspor biji kopi robusta sebanyak empat kontainer ke Korea dan Kanada. Kali ini, Turki adalah negara ketiga tujuan ekspor mereka.

Thoriq mengatakan mitra bisnis di Korea dan Kanada masih tetap memasok biji kopi robusta dari NTB, karena sudah menandatangani kontrak kerja sama untuk pengiriman.

"Korea minta 100 ton seperti tahun sebelumnya, belum ada perubahan. Kalau Kanada masih menunggu orderan lagi karena barang yang dikirim pada November belum sampai, tetapi akan order lagi karena kontraknya setahun," ucapnya pula.

Lalu Thoriq mengaku sedang menjajaki peluang pasar internasional kopi robusta di Mesir, Denmark, dan Tiongkok. Penjajakan dilakukan dengan mengirim beberapa sampel ke tiga negara tersebut.

Meskipun negara tujuan ekspor semakin bertambah, Thoriq mengaku tidak khawatir kesulitan mendapatkan komoditas perkebunan tersebut. Sebab, potensi produksi kopi dari 1.500 hektare lahan petani mitra di Kabupaten Lombok Utara mencapai 1.000 ton per tahun.

"Kami juga ada kemitraan dengan petani kopi di Batulanteh, Kabupaten Sumbawa. Jadi tidak khawatir kekurangan pasokan untuk saat ini," katanya.(antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler