Rahmat: Harus Diakui, Pak Harto Itu Bapak Pembangunan

Kamis, 09 Agustus 2018 – 09:18 WIB
Rahmat (berkacamata) bersama dengan petinggi Partai Berkarya.Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu daya pikat Partai Berkarya adalah adanya sosok Tommy Soeharto, putra Presiden RI kedua, Soeharto.

Hal itu diakui, Rahmat, salah satu caleg daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan II (Ogan Ilir, Oki, Pali, Muara Enim, Prabumulih, Oku, Oku Timur, Oku Selatan, Pagaralam, Lahat, dan Empat Lawang). Keyakinannya untuk berlabuh di Partai Berkarya karena dua hal.

BACA JUGA: Jika Perkoalisian Bubar, Tommy Soeharto Maju jadi Capres

Pertama, karena sosok sang Ketua Umum Tommy Soeharto yang tidak lain adalah anak presiden kedua RI Soeharto. Kedua, karena visi misi partai sesuai dengan pilihan hati nuraninya.

"Dari sebelumnya sudah banyak yang menawarkan saya untuk masuk Parpol, tapi belum ada yang sreg. Baru setelah ada Partai Berkarya, saya yakin bisa menjadi caleg amanah, karena visi misi partai ini jelas," ungkap pria yang juga pengusaha itu di Jakarta, Kamis (9/8).

BACA JUGA: Partai Berkarya: Kami Ini Seperti Real Madrid

Menurut pria yang juga Ketua Umum PB Pengusaha Berkarya itu, pembangunan Indonesia saat ini tidak bisa dipungkiri adalah buah dari pemikiran dan kerja Keras Soeharto.

Pak Harto, kata dia, adalah tokoh bapak pembangunan nasional dan gerakan nonblok yang sukses mengangkat harkat dan martabat bangsa.

BACA JUGA: Paramitha Rusady & Sultan Djorghi Bacaleg Partai Mas Tommy

"Apa yang sudah beliau lakukan sukses membawa Indonesia sebagai salah satu barometer kemandirian ekonomi Asia berkuasa terlama selama 32 tahun," akunya. Hasil-hasil kerja nyatanya itu juga sudah sukses melahirkan generasi pemimpin masa reformasi.

"Itulah yang menginspirasi dan memotivasi saya untuk bangkit dan memajukan kualitas pendidikan di seluruh Sumatera Selatan," yakinnya. Apalagi, keluarga besarnya sudah menetap dan berwirausaha di Sumsel sejak 1948.

Kunci kemajuan bangsa Jepang, urainya, adalah pendidikan dan mental Bushido-nya. "Nah, kunci kita adalah pendidikan dan mental Soeharto. Tapi saya tidak anti-Soekarno, loh. Karena pembangunan masa emas perekonomian rakyat itu sesungguhnya terjadi selama 52 tahun," tuturnya.

BACA JUGA: Jika Perkoalisian Bubar, Tommy Soeharto Maju jadi Capres

Selain aktif jadi pengusaha, Rahmat juga senang menyisihkan rejekinya ke 51 masjid, pesantren, dan panti asuhan secara rutin. Termasuk akhir-akhir ini menyumbang untuk korban bencana di NTB. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Satu Parpol yang Daftar ke KPU


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler