Raih Laba Positif, PT Sinergi Gula Nusantara Capai EBITDA Rp 1 Triliun

Jumat, 02 Februari 2024 – 22:13 WIB
Kementerian BUMN membentuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), perusahaan sub holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, yang fokus di bidang industri gula. Foto dok SGN

jpnn.com, JAKARTA - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, mencatatkan kinerja impresif pada tutup buku 2023 dengan mencatatkan laba positif.

Hal ini disampaikan Direktur Utama SGN Aris Toharisman saat menggelar rapat koordinasi manajemen di Gedung LPP Garden Yogyakarta, Kamis (1/2).

BACA JUGA: Bantu Permodalan Usaha untuk Petani Tebu, SGN Gandeng LPDB-KUMKM

"Melanjutkan transformasi PTPN Group, 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula. Walaupun mengalami penurunan jumlah tebu digiling sebagai akibat efek El Nino, namun rendemen yang dicapai naik menjadi 7,19%, atau meningkat 111,6% dibandingkan tahun lalu," ujar Aris.

"Peningkatan kinerja operasional ini mendongkrak pertumbuhan positif pada kinerja finansial. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini SGN dapat mencatatkan EBITDA hingga 1,1 triliun dan net profit positif," imbuh Aris Toharisman.

BACA JUGA: Dengan Skema Syariah BTN, Gen Z Hingga Wirausaha Kini Bisa Punya Rumah

Aris menyebut strategi regionalisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan SGN pada 2023.

Selain itu SGN dan petani tebu mitra berhasil mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan kedua pihak.

BACA JUGA: Menyambut Bulan Kasih Sayang, Watsons 2.2 Beauty in Mine Sale Banjir Promo

"Dengan sistem regionalisasi ini kami membagi 36 pabrik kedalam 7 region. Masing-masing region mengatur awal giling sehingga setiap pabrik yang memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku. Pabrik dengan efisiensi lebih tinggi dan harga pokok produksi rendah mendapatkan kesempatan memulai awal giling lebih awal. Dengan strategi ini pabrik-pabrik gula dapat beroperasi pada kapasitas optimal dengan meminimalkan kompetisi antar pabrik gula sesaudara. Didukung oleh mitra petani yang menyambut baik pemberlakuan bagi hasil, Alhamdulillah SGN bersama para petani tebu dapat bersinergi secara positif," jelas Aris.

Seperti diketahui kemitraan antara petani tebu dengan pabrik gula adalah melalui sistem bagi hasil yang menguntungkan masing-masing pihak.

Para petani akan termotivasi meningkatkan kualitas budidaya tebu karena akan berbanding lurus dengan apresiasi dari pabrik gula dan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka.

Sedangkan pabrik gula sangat terbantu dengan bahan baku tebu yang berkualitas yang tidak hanya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produksi gula melainkan juga pada performa pabrik.

"Keberhasilan tersebut merupakan dukungan semua pihak, entitas eks PTPN gula sebagai pengelola on farm, PTPN Group, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik. Ke depan kami sempurnakan ekosistem gula yang telah terbentuk ini sehingga apa yang diamanatkan dalam Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula dapat kita wujudkan bersama," tuturnya.

Sementara itu Moh Abdul Ghani Direktur Utama PTPN III, sekaligus Komisaris SGN menegaskan komitmen PTPN Group untuk pencapaian swasembada gula nasional sekaligus menigkatkan kesejahteraan petani.

Pihaknya menilai SGN yang baru berdiri pada 2021 telah memberikan konstribusi positif di tahun 2023 dan menunjukkan potensi PTPN Group sebagai backbone dari kebangkitan gula nasional.

“Tantangan ke depan karena kita oleh pemerintah sudah diamanatkan untuk menjadi bagian dari kemandirian gula nasional melalui perpres 40 tahun 2023 pada 16 juli 2023 PTPN dalam hal ini PT SGN akan menjadi backbone dari kebangkitan gula nasional," seru Moh Abdul Ghani.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler