jpnn.com, SURABAYA - Meski namanya do it yourself (DIY) miniature doll house, tapi kebanyakan pembeli tidak telaten mengerjakannya. Mereka lantas ndandakno atau meminta orang lain untuk mengerjakannya. Nah, ceruk itulah yang dimanfaatkan Merry Christina untuk menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan duit.
Doll house tersebut berukuran sekitar 12 x 11 sentimeter hingga 30 x 20 sentimeter. ''Mungkin bisa dibilang seperti maket interior rumah ya,'' ucapnya. Meski mungil, detailnya membuat orang berdecak kagum. Persis seperti rumah sungguhan. Ada buku cerita, sandal rumah, taplak meja, sampai sarung bantal dibuat semirip-miripnya dengan yang asli. Fungsi aslinya tempat main boneka. Kenyataannya lebih banyak dijadikan pajangan saja.
''Setelah jadi, ditutup menggunakan lembaran akrilik bening. Fungsinya sebenarnya memang untuk pajangan saja. Tetapi, banyak juga yang memanfaatkannya sebagai lampu tidur,'' jelas perempuan lulusan desain grafis Universiti Limkokwing Malaysia itu. Ternyata, miniatur-miniatur tersebut dilengkapi lampu-lampu berwarna kuning yang terangnya cukup sebagai lampu tidur.
Menyusun mainan yang didatangkan dari Hongkong itu memang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. ''Keluhan orang-orang sama semua. Nggak telaten,'' ungkapnya sambil terus mengerjakan pesanan di tempat kerjanya di Puzzle & Craft Pakuwon Trade Center kemarin.
''Yang ukuran segini saja bisa sampai dua minggu pengerjaan,'' jelasnya sambil menunjukkan ukuran medium 17 x 13 sentimeter.
Ukuran small membutuhkan waktu sekitar seminggu. Yang paling besar membutuhkan waktu maksimal sebulan. ''Karena rumahnya biasanya tingkat dan ada taman, juga kolam renang,'' tambahnya. (ama/c15/any)
BACA JUGA: Ekspor Kerajinan Indonesia Hanya Naik Tipis
Redaktur : Tim Redaksi