Ekspor Kerajinan Indonesia Hanya Naik Tipis

Kamis, 27 April 2017 – 20:34 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pangsa pasar kerajinan tangan Indonesia di pasar ekspor masih rendah.

Berdasar data Kementerian Perdagangan, pangsa pasar ekspor kerajinan Indonesia hanya 1,41 persen.

BACA JUGA: Ekspor Kayu ke Uni Eropa Terus Menurun

Karena itu, gelaran Inacraft diharapkan bisa mendorong pertumbuhan bisnis ritel, khususnya kerajinan tangan.

Pameran itu diikuti 1.395 peserta yang terdiri atas perajin, pengusaha, produsen, dan eksporter kerajinan.

BACA JUGA: 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Ikan dan Udang Jatim

Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksporter dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Baby Jurmawati Djuri menyatakan, ada juga peserta dari sejumlah negara sahabat.

Misalnya, Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia, dan India.

BACA JUGA: Volume Ekspor Indonesia Tak Sebanding Impor

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai, potensi pasar ekspor kerajinan Indonesia masih sangat besar.

Meski pasar kerajinan tangan dunia mengalami pertumbuhan negatif 12 persen pada tahun ini, ekspor kerajinan tangan Indonesia meningkat 1,35 persen dari total pasar dunia USD 46,8 miliar.

”Pangsa pasar kita baru 1,41 persen. Jadi, itulah yang menjadi perhatian kita dan memacu agar dapat meningkatkan market share yang begitu rendah,” ujar Enggartiasto.

Tahun ini, Inacraft menargetkan kenaikan bisnis ritel hingga sepuluh persen sampai mencapai Rp 142 miliar dan kontak dagang hingga USD 12 juta.

Selain itu, ditargetkan terdapat transaksi dari 200 ribu pembeli dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brasil, dan Brunei Darussalam.

Beberapa produk unggulan yang ditampilkan adalah batik, fashion, aksesori, dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.

Tahun ini, Asephi menampilkan produk kerajinan serta seni dan atraksi dari Jogjakarta.

”Produk terpilih akan mendapatkan Inacraft Award dan akan diikutsertakan dalam perlombaan yang diadakan pada tingkat regional di bawah naungan UNESCO, AHPADA (ASEAN Handicraft Promotion and Development Association, Red), dan World Crafts Council,” tutur Baby. (agf/c25/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopi Jadi Andalan Ekspor ke Italia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler