jpnn.com, SURABAYA - ’’Bangga mendapat apresiasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),’’ ujar Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Dr. Ma’ruf Cahyono SH., MH., Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/12).
Ungkapan demikian disampaikan setelah Sekretariat Jenderal MPR mendapat Anugerah Meritokrasi 2021.
BACA JUGA: Pesan Wakil Ketua MPR RI untuk Pertahankan Ideologi Pancasila
Anugerah itu diberikan KASN kepada kementerian, lembaga negara, dan pemerintah daerah yang berhasil menerapkan sistem merit dengan katagori baik dan sangat baik.
Acara yang digelar di Kota Pahlawan tersebut sangat istimewa.
BACA JUGA: Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Investasi Bersifat Indonesia Sentris
Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir secara virtual.
Ketua KASN Agus Pramusinto, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, serta sejumlah kepala lembaga negara, gubernur, bupati, dan wali kota turut hadir.
BACA JUGA: MPR RI Dorong Kadin Dampingi UMKM Songsong Era Ekonomi Digital
Anugerah Meritokrasi bukan hanya capaian prestasi sistem pembinaan PNS di Setjen MPR, tetapi juga bagian dari reformasi birokrasi.
’’Anugerah ini merupkan wujud nyata bahwa reformasi birokrasi berjalan di Setjen MPR,’’ ujarnya.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman itu berharap sistem pembinaan ASN di lingkungan Setjen MPR dapat mewujudkan para ASN yang profesional.
Selain itu, netral serta mampu melayani para anggota MPR dan masyarakat sebagai sistem pendukung tugas-tugas dan kewenangan konstitusional MPR.
Menurut pria asal Banyumas itu, Anugerah Meritokrasi menjadi instrumen yang mendukung pembinaan ASN agar lebih transparan dan akuntabel.
’’Anugerah ini juga akan memudahkan bagi Setjen MPR untuk menempatkan para ASN sesuai dengan kompetensi umum maupun bidang yang dimilikinya,’’ tuturnya.
Ma’ruf Cahyono meyakini, tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan hasilnya lebih maksimal.
Anugerah Meritokrasi akan memberikan kemandirian bagi sistem pembinaan PNS di lingkungan Setjen MPR.
’’Harapannya, dengan penghargaan ini, terus memacu semangat meningkatkan sistem pembinaan ASN Setjen MPR RI,’’ ucap Ma’ruf.
Jadi, melahirkan aparatur dan para birokrat yang dapat bekerja profesional meskipun ruang lingkup tugas layanannya berada dalam lembaga politik (legislatif).
Menurut Ma’ruf, hal itu menjadi tantangan sekaligus peluang untuk birokrasi yang mampu bekerja dalam lingkungan yang sangat dinamis.
’’Sehingga tugas yang dilaksanakan dapat memuaskan para anggota MPR dan masyarakat,’’ paparnya.
Ma’ruf menyebut tantangan yang dihadapi dalam menerapkan sistem merit. Pertama, kualitas SDM aparatur untuk memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota MPR maupun masyarakat.
Kedua, kebutuhan SDM yang kuantitasnya masih kurang.
Untuk menutupi kekurangan, kualitas SDM perlu ditingkatkan.
’’Kekurangan ASN dapat ditutupi dengan meningkatkan SDM yang berkualitas,’’ ujar Ma’ruf.
Ketiga, tugas-tugas lembaga politik sangat dinamis.
Dengan sistem merit, Setjen MPR mampu membina ASN secara transparan dan akuntabel.
’’Sehingga dapat beradaptasi dan dipercaya,’’ tutur Ma’ruf. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi