Raih Prestasi Internasional, Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diganjar Beasiswa

Selasa, 26 Juli 2022 – 13:19 WIB
Althaaf Syaikha Nuhaad (tengah) bersama delegasi Indonesia lainnya di IPhO ke-52. Foto dokumentasi Kemendikbudristek 

jpnn.com, JAKARTA - Siswa-siswa Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di ajang International Physics Olympiad (IPhO) yang digelar pada 10—17 Juli 2022 di Zurich, Swiss.

Mereka berhasil meraih satu medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu.

BACA JUGA: International Physics Olympiad 2017 Perkuat Pendidikan Karakter

"Selamat untuk talenta fisika Indonesia dan seluruh tim, ini prestasi yang membanggakan," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Asep Sukmayadi, Selasa (26/7). 

Asep meyakini sepak terjang mereka yang mengharumkan nama bangsa di ajang olimpiade fisika bakal menjadi inspirasi keunggulan anak-anak Indonesia dan harapan masa depan.

BACA JUGA: Jeje Terima Beasiswa, Sandiaga Uno: Ini Bisa Buat Konten Berkualitas

Kelima siswa tersebut berhasil meraih prestasi setelah bersaing dengan 368 siswa yang merupakan perwakilan dari 75 negara dalam kompetisi daring itu. 

Kelima siswa terbaik Indonesia di bidang Fisika ini berasal dari lima sekolah swasta berbeda yang tersebar di empat provinsi. Mereka adalah Jonathan Tjandra dari SMAK Calvin, Kemayoran, DKI Jakarta yang meraih medali emas; John Howard Wijaya dari SMA Darma Yudha Pekanbaru, Riau yang meraih medali perak; Berwyn dari SMAK BPK Penabur, Jakarta Barat, DKI Jakarta yang meriah medali perak; David Michael Indraputra dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten yang meraih medali perak; serta Althaaf Syaikha Nuhaad dari SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Yogyakarta yang meraih medali perunggu. 

"Prestasi ini tentunya menambah torehan tinta emas bagi Althaaf Syaikha Nuhaad sebagai siswa Kesatuan Bangsa," kata Nur Wijayanto, kepala SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Yogyakarta.

Althaaf yang merupakan putra dari pasangan Sasongko Dewanto dan Ratna Rendra Ariestawati, juga lolos menjadi penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Puspresnas Kemendikbudristek untuk berkuliah di University of British Columbia (UBC) jurusan Electrical Engineering, Bachelor of Applied Science Program bersama 6 siswa-siswi yang juga diterima di jalur beasiswa ini.

"Semoga prestasi ini bisa diikuti oleh putra-putri Indonesia lainnya untuk turut mengharumkan nama bangsa," kata Nur Wijayanto.

Dalam kompetisi itu, seluruh peserta IPhO dari berbagai negara dikawal oleh 145 ketua tim (team leader) dan 67 pengamat (observer) serta 135 pengawas.

Kegiatan dibuka pada hari Minggu (10/7), dilanjutkan kompetisi dimulai dengan tes eksperimen pada Senin (11/7). 

Dilanjutkan dengan tes teori yang berlangsung pada Rabu (13/7). Masing-masing sesi berlangsung selama lima jam tanpa jeda.

Tahapan koreksi dan moderasi berlangsung hingga Jumat malam (15/7) waktu setempat. 

Tim Indonesia dipimpin Syamsu Rosid dari UI dan didampingi  Rinto Anugraha dari UGM dan dua pengamat (observer), yaitu Bobby Eka Gunara dan Budhy Kurniawan.

IPhO 2022 juga melibatkan tim pengawas yang terdiri dari Zulkarnain dan Robin Kristian.

“Dengan tulus hati kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan Puspresnas atas dukungan moril maupun materiil sehingga atas izin-Nya kami bisa meraih prestasi ini,” kata Syamsu Rosid.(esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler