Raja Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Ini Komentar Mbah Mijan

Minggu, 19 Januari 2020 – 15:54 WIB
Mbah Mijan. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan ikut berkomentar soal penangkapan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat yang dinilai sesat serta melakukan penipuan.

Menurutnya, aksi yang dilakukan pelaku sangat membahayakan terutama untuk masyarakat sebagai pengikut.

BACA JUGA: Sejarawan Mengulas Pernyataan Raja Keraton Agung Sejagat

Mbah Mijan merasa masih untung Keraton Agung Sejagat membawa isu budaya, bukan isu agama yang bisa membuat efek lebih menakutkan.

"Mereka sanggup merekrut ratusan pengikut, untung budaya yang dibawa, coba kalo agama, ribuan orang akan menjadi pengikutnya," komentar Mbah Mijan lewat akun Instagram miliknya, Minggu (19/1).

BACA JUGA: Raja Keraton Agung Sejagat dan Kanjeng Ratu Ditahan

Mbah Mijan mengaku sering memberi peringatan tentang ajaran tertentu. Sebagai sesama warga negara, menurutnya, harus saling mengingatkan agar tidak ada yang jadi korban seperti pengikut Keraton Agung Sejagat.

"Itu sebabnya saya mengambil tindakan silih jagi, asah, asih, asuh. Saling support, saling mengingatkan, saling menjaga agar tetap seimbang. Kalau semua diam, maka Ratu Eden-Ratu Eden akan bermunculan. Siapa lagi yang mengingatkan," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Kemunculan Sunda Empire, Mbah Mijan: Anda Jangan Macam-macam

"Katakan yang benar jika itu benar, jangan ragu jangan gentar. Katakan salah kalau itu salah, jangan ragu jangan bimbang. Walaupun banyak yang mengadang," sambung Mbah Mijan.

Seperti diketahui, pihak Polda Jawa Tengah menangkap Totok Santosa dan Fanni Aminadia pada 14 Januari 2020. Mereka adalah raja dan ratu Keraton Agung Sejagat yang dinilai sesat serta melakukan penipuan terhadap pengikut.

Keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Tersangka memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya. (mg3/jpnn)
Wika Salim Terobsesi Shahrukh Khan?:


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler