jpnn.com - jpnn.com - Usai berkunjung ke DPR, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud akan bertemu dengan para ulama di kompleks Istana Kepresidenan, hari ini (2/3).
Presiden Joko Widodo akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Jaya Suprana Siapkan Penghargaan untuk Raja Salman
Materi pertemuan membahas isu-isu toleransi dan keberagaman.
”Setelah beliau (Raja Salman, red) dari DPR lalu ke Masjid Istiqlal. Lalu dari Istiqlal ke istana dan bapak presiden yang jadi host yang mengundang pada pertemuan itu,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di samping Istana Negara, kemarin (1/3).
BACA JUGA: Kunjungan Raja Salman Jangan Sampai Seremonial Belaka
Pertemuan dengan pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam itu akan membicarakan tentang pemanfaatkan agama untuk menciptakan peradapan dunia yang penuh kedamaian.
Khususnya untuk pencegahan tindak kekerasan seperti terorisme hingga ekstrimisme.
BACA JUGA: Ivan Gunawan: Saya Bangga Punya Presiden Kayak Bapak
”Itulah hal-hal yang akan lebih kita teguhkan melalui pertemuan tadi,” tegas dia.
Peserta pertemuan itu terbatas hanya sekitar 25 orang yang mewakili ormas-ormas Islam yang berada di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kementerian Agama masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan pihak protokol Kerajaan Arab Saudi untuk finalisasi ormas mana saja yang diundang.
”Tentu tidak bisa (mengundang seluruh ormas, red) karena tempatnya terbatas dan waktunya juga sangat terbatas. Sehingga memang sifatnya perwakilan saja,” tegas dia.
Pertemuan dengan ormas Islam itu berbeda dengan pertemuan lain yang melibatkan pemimpin dari lintas agama.
Bila tidak ada perubahan, pertemuan itu akan diagendakan pada Jumat (3/3) siang. ”Tempatnya masih kita jajaki kemungkinanya,” imbuh Lukman.
Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas menuturkan, rencana pertemuan MUI serta ormas Islam dengan Raja Salman berlangsung Istana Presiden Jakarta. "Rencananya besok siang pukul 13.30," katanya tadi malam.
Yunahar menjelaskan MUI akan menyampaikam harapan supaya Saudi lebih meningkatkan hubungan dengan ormas-ormas Islam di Indonesia.
Seperti NU, Muhammadiyah, dan MUI sendiri. Bagi dia kondisi keagamaan di Indonesia sangat khas, berbeda dengan di negara-negara Timur Tengah.
"Di Indomesia civil society-nya begitu kuat," jelasnya. Sehingga jika Saudi ingin meningkatkan dan memperkuat hubungan dengan umat agama Islam di Indonesia, otomatis juga bekerjasama dengan ormasnya. (jun/wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Undang Rizieq FPI, Fadli Zon: Hanya Dengarkan Pidato
Redaktur & Reporter : Soetomo