jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, ada empat hal yang akan dibahas pemerintah saat kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud pada awal Maret mendtanag. Menurutnya, empat hal itu menyangkut kedua negara.
Taufik mengatakan, kunjungan Raja Salman ini memang telah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya. Pada awal 2017 saja, Ketua Majelis Syuro Arab Saudi Syeikh Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al-Syeikh sudah berkunjung ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR.
BACA JUGA: Sambut Raja Salman, Lift dan Toilet di Istiqlal Berubah
Selain itu, DPR juga sudah membahas rencana kedatangan Raja Salman dengan Duba Besar Arab Saudi untuk RI Osamah Mohammed Alshuibi.
"Banyak hal yang dibicarakan dalam rangkaian tersebut. Selain memang persiapan kunjungan Raja Salman, ada beberapa hal penting juga yang dibahas menyangkut kepentingan kerja sama kedua belah pihak," ujar Taufik di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/2).
BACA JUGA: Takbir! Ini Janji Raja Salman soal Masalah Umat Islam
Politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan, ada empat hal yang akan dibahas dalam kunjungan Raja Salman. Pertama adalah perjanjian kerja sama investasi.
Arab Saudi sudah mewacanakan kerja sama investasi tersebut sebelumnya dengan nilai Rp 300 triliun. Kerja sama ini tentu sangat menguntungkan, karena potensi investasi di Indonesia begitu besar.
BACA JUGA: Malaysia Siapkan Dua Gelar Kehormatan buat Raja Salman
"Pada saat yang sama Bapak Presiden Joko Widodo memang sedang menggalakkan aspek tersebut demi menumbuhkan perekonomian dalam negeri," ucapnya.
Kedua adalah kerja sama tenaga kerja. Taufik melihat sejauh ini memang banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi.
"Berbagai persoalan yang menyangkut keberadaan TKI di Arab Saudi harus memperoleh perhatian, khususnya aspek keamanan, perlindungan dan kesejahteraan. Agar hubungan simbiosis ini bisa tetap menguntungkan Arab Saudi dan Indonesia," terangnya.
Ketiga, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar juga punya animo tinggi dalam ibadah haji. Karenanya Taufik mendorong pemerintah Indonesia bisa memperoleh kuota tambahan.
"Karena itu, kita meminta penambahan kuota yang selama ini telah ada. Apalagi setelah perluasan Masjid Haram di Makkah dan beberapa destinasi ibadah lainnya di wilayah tersebut," ungkapnya.
Hal terakhir, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim juga menganut prinsip-prinsip demokrasi. Karenanya, Indonesia bisa memanfaatkan kunjungan Raja Salman untuk membicarakan upaya meredam konflik di negara-negara Islam.
"Jadi kedua negara bisa memberi kontribusi bagi solusi terhadap ancaman terorisme. Khususnya dalam menekan paham-paham radikal yang berkembang di negara-negara Islam," tandas Taufik. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Salman Akan Menyapa Pimpinan Ormas Islam
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad