jpnn.com, WASHINGTON - Saat Raja Arab Saudi Salman bin Adulaziz masih dirawat di rumah sakit, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) melakukan pembicaraan penting dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut Gedung Putih, kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon pada Kamis (23/7). Perang melawan pandemi COVID-19, upaya membangkitkan ekonomi global serta isu-isu keamaanan Timur Tengah adalah beberapa hal yang dibahas mereka.
BACA JUGA: Elektabilitas Trump Berantakan, Media Kebanjiran Dana Kampanye
"Pangeran Mohammed juga menegaskan kembali kemitraan pertahanan AS-Saudi yang kuat," kata seorang juru bicara Gedung Putih.
Sebelumnya, Pejabat Arab Saudi pada Selasa mengatakan bahwa kerajaan mengalami penurunan jumlah kasus virus corona selama tujuh hari belakangan.
BACA JUGA: Survei: Tiga dari Lima Warga Amerika Nilai Donald Trump Tidak Becus
Kerajaan mencatat 2.692 infeksi baru pada Selasa, menjadi hari keempat berturut-turut jumlah kasus di bawah angka 3.000. Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Arab Saudi sebanyak 237.803 kasus dengan 2.283 kematian.
Jumlah harian kasus COVID-19 mencapai puncaknya, yakni 4.919 kasus pada 16 Juni. Namun jumlah tersebut terus menurun sejak awal Juli dan berada di bawah angka 3.000 untuk pertama kalinya pada 10 Juli.
BACA JUGA: Heboh! Donald Trump Akhirnya Pakai Masker
"Kami memperhatikan penurunan dalam jumlah kasus dan terutama dalam jumlah kasus kritis," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Abdelali saat konferensi pers.
"Kami melihat konsistensi dalam jumlah kasus yang kami pantau dan penurunan kurva."
Seperti diketahui, Raja Salman dilarikan ke rumah sakit awal pekan ini lantaran mengalami peradangan empedu. Kabar terbaru, pemimpin 84 tahun itu berhasil melalui operasi pengangkatan kantong empedu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil