PARIS - Rafael Nadal semakin dekat dengan sejarah fenomenal di lapangan Rolland Garros, arena Prancis terbuka. Selangkah lagi, dia akan menorehkan namanya sebagai satu-satunya petenis putra yang meraih delapan gelar di grand slam lapangan tanah liat itu. Petenis asal Spanyol itu sudah memastikan langkahnya menuju partai puncak yang berlangsung besok.
Nadal meraih kepastian tiket ke final melalui perjuangan berat. Dia mengalahkan unggulan teratas Novak Djokovic (Serbia) dalam lima set. Petenis Spanyol itu unggul 6-4, 3-6, 6-1, 6-7 (3), 9-7 dalam durasi 4 jam 37 menit. Final Prancis Terbuka kali ini jadi final grand slam ke-17 dalam karirnya.
"Senang rasanya kembali ke final grand slam setelah beberapa bulan lalu saya berada dalam level terburuk. Saya senang dengan cara saya menghadapi tekanan dan menang melalui pertandingan yang hebat dan ketat melawan Novak," ujar Nadal.
Kemenangan atas Djokovic kian melambungkan namanya menjadi favorit juara. Dia sudah menang 20 kali dari 35 pertemuan di antara keduanya. Nadal juga meraih 13 kemenangan dari 16 pertemuan di lapangan tanah liat saat menghadapi Djokovic yang masih terus mengejar gelar di Prancis Terbuka untuk melengkapi gelar grand slam-nya.
Di set penentu, sebenarnya Djokovic memegang momen untuk meraih keunggulan. Dia mencuri servis Nadal di game pertama lalu meraih keunggulan hingga 4-2. Nadal baru bisa menyamakan kedudukan di game kedelapan (4-4) sebelum berbalik unggul.
Laga berakhir begitu pengembalian Djokovic keluar. Padahal, saat itu dia sedang memegang servis. Nadal menyambutnya dengan emosional layaknya sudah menggenggam gelar juara.
"Mungkin artinya sama dengan pertandingan di final Australia Terbuka 2012 saat dia menang. Sekarang, giliran saya dan itu membuat olahraga ini memiliki arti yang besar," beber Nadal.
Di final Australia Terbuka, pertandingan juga berakhir dalam lima set. Saat itu, Djokovic menang dalam laga yang berdurasi 5 jam 53 menit. Durasi tersebut jadi laga final terlama dalam sejarah grand slam.
Penampilan Nadal di laga kemarin tak memperlihatkan buruknya kondisi fisik yang didapatnya hingga empat bulan lalu. Februari lalu, dia baru kembali ke laga kompetitif setelah menjalani masa pemulihan selama tujuh bulan akibat cedera tendinitis lutut kiri. Besok, dia akan menjalani final kesembilan semenjak kembali ke tur.
"Selama tujuh bulan itu, ada banyak momen keterpurukan. Tetapi, tetap banyak orang yang mendukung saya dan itu jadi energi positif yang amat besar," tegas Nadal. (ady/ham)
Nadal meraih kepastian tiket ke final melalui perjuangan berat. Dia mengalahkan unggulan teratas Novak Djokovic (Serbia) dalam lima set. Petenis Spanyol itu unggul 6-4, 3-6, 6-1, 6-7 (3), 9-7 dalam durasi 4 jam 37 menit. Final Prancis Terbuka kali ini jadi final grand slam ke-17 dalam karirnya.
"Senang rasanya kembali ke final grand slam setelah beberapa bulan lalu saya berada dalam level terburuk. Saya senang dengan cara saya menghadapi tekanan dan menang melalui pertandingan yang hebat dan ketat melawan Novak," ujar Nadal.
Kemenangan atas Djokovic kian melambungkan namanya menjadi favorit juara. Dia sudah menang 20 kali dari 35 pertemuan di antara keduanya. Nadal juga meraih 13 kemenangan dari 16 pertemuan di lapangan tanah liat saat menghadapi Djokovic yang masih terus mengejar gelar di Prancis Terbuka untuk melengkapi gelar grand slam-nya.
Di set penentu, sebenarnya Djokovic memegang momen untuk meraih keunggulan. Dia mencuri servis Nadal di game pertama lalu meraih keunggulan hingga 4-2. Nadal baru bisa menyamakan kedudukan di game kedelapan (4-4) sebelum berbalik unggul.
Laga berakhir begitu pengembalian Djokovic keluar. Padahal, saat itu dia sedang memegang servis. Nadal menyambutnya dengan emosional layaknya sudah menggenggam gelar juara.
"Mungkin artinya sama dengan pertandingan di final Australia Terbuka 2012 saat dia menang. Sekarang, giliran saya dan itu membuat olahraga ini memiliki arti yang besar," beber Nadal.
Di final Australia Terbuka, pertandingan juga berakhir dalam lima set. Saat itu, Djokovic menang dalam laga yang berdurasi 5 jam 53 menit. Durasi tersebut jadi laga final terlama dalam sejarah grand slam.
Penampilan Nadal di laga kemarin tak memperlihatkan buruknya kondisi fisik yang didapatnya hingga empat bulan lalu. Februari lalu, dia baru kembali ke laga kompetitif setelah menjalani masa pemulihan selama tujuh bulan akibat cedera tendinitis lutut kiri. Besok, dia akan menjalani final kesembilan semenjak kembali ke tur.
"Selama tujuh bulan itu, ada banyak momen keterpurukan. Tetapi, tetap banyak orang yang mendukung saya dan itu jadi energi positif yang amat besar," tegas Nadal. (ady/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Tak Sesuai Harga
Redaktur : Tim Redaksi