jpnn.com - Setelah lebih dari lima tahun menjadi aksi kriminal yang paling banyak dibicarakan publik, kasus pembunuhan Aarushi Talwar mulai memasuki tahap akhir. Kemarin (25/11) pengadilan India menjatuhkan vonis bersalah kepada pembunuh remaja 14 tahun tersebut. Yakni, orang tua si gadis, Rajesh Talwar dan Nupur Talwar.
= = = =
BACA JUGA: Obama Larang Direktur NSA Mundur
AARUSHI, putri semata wayang Rajesh dan Nupur, tergeletak tanpa nyawa pada 16 Mei 2008. Polisi menemukan mayat bocah malang itu terbaring di atas tempat tidurnya. Pagi itu juga, polisi langsung mengidentifikasi jenazah Aarushi. Remaja tersebut tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tenggorokan Aarushi berdarah-darah karena sabetan benda tajam dan kepalanya terluka berat.
Begitu melihat kondisi Aarushi, polisi langsung menyimpulkan bahwa anak pasangan dokter gigi tersebut menjadi korban pembunuhan. Ketika itu, penyelidikan polisi mengarah kepada Hemraj Banjade, pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Talwar. Mereka menduga, pria 45 tahun asal Nepal itulah yang menghabisi Aarushi dengan benda tajam.
BACA JUGA: Malaysia Panggil Diplomat Singapura
Namun, dugaan tersebut langsung sirna begitu polisi menemukan Hemraj yang sudah menjadi mayat. Polisi menemukan jasad Hemraj di atap rumah selang sehari setelah menemukan mayat Aarushi. Seperti Aarushi, jenazah Hemraj pun menunjukkan bahwa dia tewas karena dibunuh. Ada luka bekas tebasan benda tajam pada tenggorokan Hemraj. Dugaan polisi pun lantas mengarah kepada Rajesh dan Nupur.
Saat pembunuhan terjadi, Rajesh dan Nupur mengaku berada di kamar tidur mereka yang bersebelahan dengan kamar tidur Aarushi. Malam itu, sebelum mayat Aarushi ditemukan pada pagi harinya, mereka mengaku sedang tertidur. Mereka juga mengaku tidak mendengar suara yang mencurigakan. Tapi, tentu saja, polisi tidak begitu saja percaya pada keterangan orang tua Aarushi itu.
BACA JUGA: Dikritik, Obama Tetap Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
Setelah melakukan serangkaian investigasi, berdasar bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, polisi lantas menangkap Rajesh. Polisi menuduh suami Nupur itu sebagai pembunuh putrinya sendiri. Penduduk Kota Noida, Distrik Gautam Buddh Nagar, Negara Bagian Uttar Pradesh, itu jelas membantah tuduhan polisi. Sebaliknya, sebagai ayah, dia menuntut polisi untuk menangkap pembunuh putrinya.
Tidak lama setelah penangkapan Rajesh, polisi juga mengamankan Nupur. Orang tua Aarushi tersebut menjadi tersangka utama pembunuhan anak mereka. Bukan itu saja, setelah polisi melimpahkan investigasi kepada Biro Investigasi Pusat India (CBI), Rajesh dan Nupur bahkan harus menghadapi beberapa pasal tuduhan yang lain. Salah satunya, tuduhan telah menghilangkan barang bukti dan menghapus jejak kejahatan.
"Kehilangan anak adalah mimpi paling buruk orang tua. Selama ini, kami hidup demi dia. Tapi, kini, semua sirna," ungkap Rajesh dalam wawancara dengan BBC berbahasa Hindi beberapa waktu lalu.
CBI yakin Rajesh dan Nupur bersalah dalam kasus pembunuhan Aarushi. Sebab, luka serius pada tenggorokan Aarushi dan Hemraj sangat presisi. Konon, aksi semacam itu hanya bisa dilakukan pelaku yang memiliki latar belakang medis atau pernah membedah. Dalam laporannya, CBI menyebut tongkat golf sebagai senjata untuk menghabisi nyawa Aarushi dan Hemraj.
Sebelum pengadilan menjatuhkan vonis, beberapa detektif sempat mengungkap motif pembunuhan yang tidak sama. Seorang detektif menyebut Rajesh dan Nupur membunuh Aarushi karena putri tunggal mereka tersebut menolak perjodohan yang sudah atur dengan salah seorang kolega. Tapi, versi lain menyebut, pasangan dokter gigi itu mencabut nyawa putrinya karena kedapatan bermesraan dengan Hemraj. (AP/AFP/BBC/hep/c17/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Jelita di Kursi Roda
Redaktur : Tim Redaksi