jpnn.com - KENDARI - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemendagri) Bahtiar menekankan tentang pentingnya menjaga kerukunan masyarakat, terutama menjelang penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.
Bahtiar mengatakan hal tersebut di acara Rakornas Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekososbud) dengan tema “Sinergi Memantapkan Kerukunan Sosial Masyarakat dalam Mewujudkan Pemilu Aman, Damai dan Harmoni” yang digelar secara hybrid dari Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/4).
BACA JUGA: Dirjen Polpum Bahtiar: Nilai-nilai Positif Lokal Bisa jadi Obat Konflik Pemilu
“Hari ini adalah pertemuan yang sangat penting dan agak spesifik, memang judulnya bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya dengan titik tekannya tentang kerukunan sosial, baik dalam, rangka pemilu maupun dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan pembangunan sehari-hari,” kata Bahtiar.
Rakornas ini diikuti perwakilan sejumlah kementerian/lembaga (K/L) seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), hingga jajaran TNI/Polri.
BACA JUGA: Cara Dirjen Polpum Bahtiar Menyemangati Jajaran Kesbangpol se-Sumut, Tak Kenal Tanggal Merah
Dikatakan Bahtiar bahwa kementerian/lembaga memiliki otoritas dan kemampuan dalam mengharmonisasi program, juga melakukan sinergi dalam penguatan ketahanan nasional Indonesia agar menjadi semakin kuat.
“Kemudian yang mengharmonisasi ini secara nasional dari sisi pembangunan tentu Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian (PPN/)Bappenas RI. Kemudian dari Kemendagri ada Dirjen Bina Pembangunan Daerah dan ada dari Dirjen Bina Keuangan Daerah,” terang birokrat bergelar doktor ilmu pemerintahan itu.
Dia berharap acara ini menjadi momentum K/L untuk mendialogkan persoalan terkait ketahanan sosial budaya di Indonesia.
Sebab, menurut Bahtiar, pembicaraan terkait ketahanan sosial budaya yang terkoordinasi secara nasional masih jarang dilakukan.
“Agak jarang kita bicarakan secara terkoordinasi (secara) lengkap, hari ini momentum awal dimotori oleh Kemendagri untuk mendiskusikan itu,” tandas Bahtiar.
Adapun mengenai alasan pemilihan lokasi acara Rakornas, Bahtiar mengungkapkan, Sultra dianggap sebagai kawasan pertumbuhan utama di Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan pembangunan sebagai sebuah capaian positif tentunya juga membawa dampak pada aspek sosial.
Untuk itu, kata dia, dengan mendiskusikan hal-hal yang relevan, persoalan yang dikhawatirkan akan terjadi di masa mendatang dapat dicegah sedini mungkin.
“Begitu pula hal-hal yang memang sudah terlanjur terjadi hari ini, kita harus bicarakan,” ujar Bahtiar. (sam/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu