Rakyat Banyak Beban, Pemerintah Seharusnya Subsidi Swab Test PCR

Kamis, 07 Januari 2021 – 20:44 WIB
Syarief Abdullah Alkadrie. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie menyarankan pemerintah menyubsidi biaya tes usap atau swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk masyarakat, termasuk yang bepergian menggunakan angkutan umum.

"Sebaiknya pemerintah kalau punya kemampuan, menyubsidi biaya swab test PCR," kata Syarief, Kamis (7/1).

BACA JUGA: Polisi Tangkap Tiga Pemalsu Surat Hasil Swab Test PCR, Begini Modusnya

Menurut Syarief, hal ini penting dilakukan karena menyangkut kepentingan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Terlebih lagi, Syarief melanjutkan banyak instansi yang melakukan refocussing anggaran. Karena itu, sebaiknya refocussing anggaran dilakukan untuk hal-hal yang lebih nyata.

BACA JUGA: Ibunda Meninggal Akibat Covid-19, Begini Hasil Tes Swab Ririn Ekawati dan Keluarga

"Ini kan kepentingannya untuk keselamatan. Lebih bagus refocussing kepada hal nyata. Supaya masyarakat tidak terbebani karena terlalu mahal ya disubsidi dong," ungkap Syarief.

Ia melihat ketika pembahasan APBN di DPR, hampir setiap instansi mengajukan anggaran untuk membeli berbagai macam kebutuhan berkaitan dengan Covid-19.

BACA JUGA: Liburan Nataru, Warga Surabaya Ramai-ramai Test Swab

"Nah, daripada itu tidak menentu, mendingan disatukan saja anggarannya apakah nanti di pos kesehatan, yang termasuk salah satunya untuk menyubsidi biaya swab test PCR," kata dia.

Menurut Syarief, subdisi bisa diberikan sekian persen dari biaya swab tes PCR bagi masyarakat. "Sehingga masyarakat tidak terbebani karena terlalu mahal, bisa beberapa persennya disubsidi," ungkap dia.

Lebih lanjut Syarief menegaskan semua tindakan pengetatan aktivitas masyarakat harus terkoordinasi dan terkendali dengan baik. Pemerintah pusat dan  daerah harus berpikir penyelamatan manusia dan kesehatan.

"Saya kira perlu juga peningkatan kesadaran, namun harus dibarengi tindakan tegas juga," jelasnya.

Sebab, ia menegaskan, masih banyak masyarakat tidak sadar dan kurang menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi, memberikan kesadaran harus dibarengi pengawasan ketat sehingga masyarakat akan memaklumi dan tahu bahwa semua untuk kepentingan mereka juga," pungkasnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler