Rakyat Palestina Diserang Israel, Muhammadiyah: Dunia Barat Seakan Membisu 

Selasa, 19 April 2022 – 01:02 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/Luqman Hakim)

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menganggap dunia barat seakan membisu ketika rakyat Palestina diserang oleh tentara Israel.  Berbeda halnya dengan kasus agresi Rusia ke Ukraina, dunia barat langsung bereaksi keras dan memberikan sanksi.

"Bila ada satu peristiwa dengan korban kecil di suatu negara selalu mudah menjadi isu dunia sebagai pelanggaran HAM, namun tidak berlaku bagi Israel," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (18/4). 

BACA JUGA: Kecam Kekerasan terhadap Warga Palestina, MUI Sebut Israel Negara Penjahat

Pernyataan Haedar ini merespons agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Masjid Al Aqsa, Yerussalem, dalam beberapa hari terakhir. Dalam agresi ini, puluhan rakyat Palestina dikabarkan mengalami luka-luka.

Menurut Haedar, negara yang selama ini sebagai pengusung HAM, termasuk lembaga dan forum-forum agama yang mengusung perdamaian, juga tidak bereaksi atas serangan Israel terhadap Palestina.

BACA JUGA: Kutuk Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa, Fraksi PKS Minta Dunia Internasional Bersikap Tegas

Padahal, kata dia, sejatinya serangan demi serangan Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina sama dengan menyerang brutal dan menghancurkan peradaban dunia.

"Karena yang diserang ialah manusia, kebebasan, hak dan eksistensi hidup sebuah bangsa yang semestinya menikmati kemerdekaannya secara leluasa," katanya.

BACA JUGA: Wahai Pemimpin Dunia! Presiden Palestina Memohon Perlindungan untuk Rakyatnya

Haedar juga bertanya tentang konsistensi negara-negara besar dunia dan lembaga HAM yang masih saja membiarkan Israel untuk menyerang, menyerbu, menginvasi, mengaresi dan menindas bangsa lain.

Dia juga membandingkan dengan kejadian di Irak era Saddam Hussein menginvasi Kuwait. 

Waktu itu, negara-negara sekutu Eropa sigap menghancurkan Irak hingga negara itu hancur sampai saat ini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler