jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengkritik rencana Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan penghargaan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional. Menurut Sya’roni, rencana itu sebaiknya dibatalkan.
"Dikaji dari perspektif apa pun Sri Mulyani tidak layak diganjar penghargaan oleh lembaga wakil rakyat," kata Sya'roni, Sabtu (10/3).
BACA JUGA: Bamsoet Minta KemenPAN-RB Tak Picu Gejolak soal Dana Pensiun
Dia menambahkan, prestasi menteri yang beken dengan inisial SMI itu juga tak istimewa. Misalnya, pertumbuhan ekonomi tak beranjak dari kisaran lima persen.
Bahkan, utang pemerintah menumpuk hingga Rp 4.636 triliun. Yang terparah, kata Sya’roni, nilai tukar rupiah terus melemah tidak hanya terhadap dolar AS (USD), tetapi juga mata uang kawasan seperti yen Jepang (JPY), yuan Tiongkok (CNY), dolar Singapura (SGD) dan baht Thailand (THB). "Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah hampir menyentuh Rp 14.000," katanya.
BACA JUGA: Cie..Ketua DPR Suap-Suapan sama Habib
Selain itu, lanjut dia, kebijakan Sri Mulyani juga tidak pro terhadap rakyat kecil. Misalnya, mencabut berbagai subsidi.
Karena itu Sya'roni mempertanyakan kegetolan Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk memberikan penghargaan kepada mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu. "Mengingat banyak pihak yang sudah menyatakan penolakannya termasuk Wakil Ketua DPR Fadli Zon," ujarnya.
BACA JUGA: Terbukti, Pak Jokowi Memang Pelayan Masyarakat Terbaik
Mestinya, lanjut Sya’roni, penghargaan itu diberikan kepada perempuan Indonesia yang telah terbukti berjuang untuk kepentingan masyarakat dan paling berjasa bagi rakyat. Misalnya, ibu-ibu dari Kendeng, Rembang, Jawa Tengah yang berhari-hari menyemen kaki mereka di depan Istana Negara demi menolak pembangunan pabrik semen.
"Bahkan, salah satu peserta aksi, yaitu Ibu Patmi, meninggal dunia. Mereka inilah yang layak mendapatkan penghargaan dari DPR, bukan Sri Mulyani," ungkapnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet dan Fadli Zon Beda Pandangan soal Bu Sri Mulyani
Redaktur & Reporter : Boy