Ramadan Momen Tepat Melawan Ujaran Kebencian

Sabtu, 19 Mei 2018 – 02:09 WIB
Ilustrasi mengaji. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta M. Zaki Mubarak mengajak masyarakat menebar kebajikan selama Ramadan.

Secara khusus, Zaki mengajak masyarakat memberantas ujaran kebencian dan terorisme.

BACA JUGA: Sandiaga Mau ke Brebes demi Cari Info soal Brambang

“Sebab, keduanya sama-sama merugikan. Apalagi, tindakan terorisme yang melukai polisi dan masyarakat umum sangat bertentangan dengan ajaran agama mana pun,” ujar Zaki di Jakarta, Jumat (18/5).

Menurut Zaki, mayoritas yang gemar menebar ujaran kebencian dan melakukan tindakan terorisme dipengaruhi dua faktor.

BACA JUGA: Berita Terbaru soal Wacana Buka Puasa di Monas

Pertama, kesalahan pemahaman dalam beragama. Ada sebagian kelompok kecil masyarakat yang masih mengira terorisme melindungi agama.

Padahal, apa yang mereka lakukan adalah sebaliknya.

BACA JUGA: Kiat Sandiaga Uno Tetap Bugar Selama Ramadan

Faktor kedua, lanjut Zaki, campur tangan politik. Faktor itu dinilai paling tidak bermoral dan sangat keji.

Karena itu, puasa yang secara esensi berarti menahan diri harus dimaknai sebagai upaya membentengi dari berbagai bentuk ujaran kebencian, kekerasan dan tindakan lain yang merugikan diri dan lingkungan.

“Substansi puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu yang dapat menyakiti manusia dan lingkungan sekitarnya,” kata Zaki.

Dia berharap kaum muslimin bisa mengintrospeksi diri dan melihat horizon yang lebih luas bahwa umat manusia bersaudara.

“Manusia tidak ada yang sempurna. Nah, karena tidak ada yang sempurna harusnya manusia bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain,” ujar Zaki. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat! PNS Penyebar Ujaran Kebencian Bakal Disanksi Berat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler