JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan meminta publik agar tidak mempersepsikan perilaku anggota DPR buruk semua. Menurutnya, dari 560 orang anggota dewan, pasti ada yang berkelakuan baik.
"Supaya enggak main pukul rata. Jangan sampai kita mendiskreditkan ataupun mengeneralisir orang yang baik ikut jalan buruk," ujar Ramadhan di DPR, Jakarta, Rabu (10/7).
Hal itu disampaikan Ramadhan mengenai survei Transparency International Indonesia (TII). Dari survei itu mengatakan polisi, parlemen, dan peradilan merupakan tiga lembaga yang dianggap paling korup di Indonesia.
Ramadhan menerangkan, setiap partai pasti memiliki kekurangan. Meski begitu karena kesalahan satu oknum bukan berarti semua kader partai itu buruk. "Di semua partai ada buruknya, tikusnya. Mari kita tangkap tikus tanpa bakar rumah karena di dalamnya masih ada yang baik," kata dia.
Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengatakan, untuk memperbaiki kinerja parlemen maka perlu ada perbaikan sistem rekrutmen partai politik. Selain itu juga harus diperhatikan track record calon anggota legislatif (caleg) yang akan menjadi anggota dewan.
Karena itu, riwayat hidup caleg wajib dibuka ke publik dan wajib dikritisi. "Kalau misalnya itu dilakukan dengan baik dan rekrutmen politik baik maka dewan baik dan korup akan tersisihkan," ujar Ramadhan. (gil/jpnn)
"Supaya enggak main pukul rata. Jangan sampai kita mendiskreditkan ataupun mengeneralisir orang yang baik ikut jalan buruk," ujar Ramadhan di DPR, Jakarta, Rabu (10/7).
Hal itu disampaikan Ramadhan mengenai survei Transparency International Indonesia (TII). Dari survei itu mengatakan polisi, parlemen, dan peradilan merupakan tiga lembaga yang dianggap paling korup di Indonesia.
Ramadhan menerangkan, setiap partai pasti memiliki kekurangan. Meski begitu karena kesalahan satu oknum bukan berarti semua kader partai itu buruk. "Di semua partai ada buruknya, tikusnya. Mari kita tangkap tikus tanpa bakar rumah karena di dalamnya masih ada yang baik," kata dia.
Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengatakan, untuk memperbaiki kinerja parlemen maka perlu ada perbaikan sistem rekrutmen partai politik. Selain itu juga harus diperhatikan track record calon anggota legislatif (caleg) yang akan menjadi anggota dewan.
Karena itu, riwayat hidup caleg wajib dibuka ke publik dan wajib dikritisi. "Kalau misalnya itu dilakukan dengan baik dan rekrutmen politik baik maka dewan baik dan korup akan tersisihkan," ujar Ramadhan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tegaskan Rusli Bukan Tersangka Terakhir Kasus Suap PON
Redaktur : Tim Redaksi