Ramai-ramai Mundur di Swiss Open

Rabu, 14 Maret 2012 – 10:45 WIB
BASEL - Peluang pebulutangkis Indonesia meraih gelar di ajang Swiss Open yang dimulai kemarin hingga 18 Maret mendatang mengecil. Sebab beberapa pemain yang awalnya ikut berkompetisi akhirnya membatalkan turun. Kenapa? Cedera dan tidak fit menjadi alasannya.

Mereka yang akhirnya membatalkan ikut adalah Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka dan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pelatih ganda putra Agus Dwi Santoso, keempat pemain tersebut memutuskan kembali ke Jakarta untuk memulihkan kondisi. Simon yang sempat kelelahan pasca mengikuti turnamen German Grand Prix Gold 2012 lalu (melaju ke babak final), tidak mampu tampil maksimal di All England. Pebulutangkis terbaik putra Indonesia itu hingga memutuskan absen di Swiss agar dapat mempersiapkan diri di turnamen selanjutnya.

"Simon dalam kondisi kelelahan dan tidak fit, selain itu saat di Jerman cedera di engkel nya mulai sedikit terasa lagi. Agar tidak semakin parah, sebaiknya Simon istirahat dulu" kata Agus Dwi Santoso.

Menurut Agus, absennya Simon di turnamen ini tidak terlalu berpengaruh besar pada peringkat dan poin yang dimilikinya. Apalagi lolosnya Simon ke babak final Jerman Open dua minggu lalu membuat peringkatnya naik dua tingkat, menjadi ke posisi sembilan dunia. Setelah ini Simon juga dijadwalkan untuk mengikuti sejumlah turnamen untuk terus menaikkan peringkatnya. Simon menargetkan ingin menembus jajaran lima besar dunia sebelum olimpiade.

Senasib dengan Simon, Hayom pun memutuskan untuk batal berlaga di Swiss karena pergelangan tangan kanannya yang nyeri akibat terkilir. "Sebetulnya ini sudah saya alami ketika di Jerman kemarin, namun masih bisa saya tahan sampai di Birmingham. Rasa nyeri ini cukup mengganggu juga saat di lapangan" kata Hayom.

Sementara itu Ahsan/Bona yang menjadi unggulan kedua di sektor ganda putra akhirnya batak tampil karena Ahsan terserang flu berat. Saat di Birmingham, Ahsan beberapa kali mengalami mimisan di pagi hari, kondisi seperti ini membuat daya tahan tubuhnya terus menurun hingga dia tak dapat bermain maksimal di lapangan.

Di bagian lain, para pebulutangkis junior berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Di ajang International Badminton Championship Wilson German Junior yang digelar di Sportforum, Berlin, sejak 8 hingga 11 Maret lalu, Indonesia berhasil membawa pulang dua gelar. Masing-masing di nomor tunggal putra dan ganda putri.

Gelar  tunggal putra dipersembahkan Kho Henriko Wibowo, yang mengalahkan Thomi Azizan Mahbub dalam all Indonesian final, dengan duan gim langsung 21-13 dan 21 -10. Gelar nomor ganda putrid dipersembahkan duet Melati Daeva Oktaviani /Rosyita Eka Putri Sari yang menundukkan pasangan Korea Selatan Joo I Jeon/Soo Yeon Yang  dua set langsung 21-9, 21-13. Sayangnya, kemenangan ini tidak diikuti oleh ganda putra. Pasangan Edi Subaktiar dan Aria Maulana harus mengalami kekalahan dari pasangan Denmark Kasper Antonsen/Frederik Colberg  dengan rubber set 21-15, 21-23, dan 21-16. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perseman Dapat Suntikan Dana APBD Rp 7,5 M

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler