jpnn.com, JAKARTA - Analis Eksekutif Bank Indonesia Perwakilan Beijing Firman Hidayat mengatakan IMF membuka ramalannya terkait ekonomi China di masa mendatang.
Menurut data IMF, jika China menjadi high income country pada 2025, maka nominal PDB negara itu mulai 2030 mampu melesat tinggi jauh di atas ekonomi Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Video Call Biden, Xi Jinping Sebut China dan AS Pemimpin Ekonomi Dunia
China ditaksir memiliki PDB mencapai USD 50 triliun pada 2040.
Hal itu, kata Firman, bakal membawa dampak baik bagi Indonesia.
BACA JUGA: Bank Indonesia Beijing Gagas Masyarakat Ekonomi Syariah di China
Dia menyebut kemajuan dan melesatnya perekonomian China akan membawa banyak dampak positif bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.
“Peran perekonomian China ke depan, kami telah amati China menjadi high income country pada 2025 dan ditargetkan meningkatkan nominal PDB jadi dua kali lipat pada 2035,” katanya dalam Indonesia-China LCS Implementation Progress di Jakarta, Rabu.
Firman mengatakan China menargetkan menjadi high income country pada 2025 dan meningkatkan dua kali lipat nominal produk domestik bruto (PDB) nya hingga mencapai sekitar USD 25 triliun.
China akan memperkuat strategi partnership dengan para anggota ASEAN yaitu melalui peningkatan liberalisasi perdagangan dan investasi serta memperkuat kerja sama di area digital economy, green economy, kesehatan dan inovasi teknologi.
Selain itu, China juga menyediakan bantuan senilai USD 1,5 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi.
China turut melakukan impor produk yang lebih berkualitas dari ASEAN termasuk produk pertanian senilai USD 150 miliar dalam lima tahun mendatang sekaligus mendorong kerja sama Belt and Road yang lebih berkualitas.
Firman menyebutkan saat ini China menjadi penyumbang foreign direct investment (FDI) terbesar ketiga di Indonesia dengan total investasi dari 2017 sampai 2021 mencapai USD 17,6 miliar.
Dia menyebutkan China juga merupakan mitra utama perdagangan Indonesia yaitu menjadi negara utama tujuan ekspor dengan pangsa sebanyak 13,6 persen senilai USD 22,63 miliar secara rata-rata sepanjang 2013 sampai 2021. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia