Ramalan Kepala Ekonom BRI Bikin Adem, Alhamdulillah

Kamis, 10 November 2022 – 06:06 WIB
Ekonomi Indonesia diprediksi tetap baik meski ada resesi di tingkat global. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anton Hendranata memberikan pandangannya terkait perekonomian Indonesia 2023.

Dia menilai ekonomi Indonesia dapat bertahan, meski Amerika Serikat (AS) dan diikuti beberapa negara lain mengalami resesi pada 2023.

BACA JUGA: Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meningkat, Ekonom Rosdiana Bilang Begini

Hal itu diungkapkan Anton dalam Seminar Dies Natalis ke-72 FEB UI yang diselenggarakan Lembaga Manajemen (LM) FEB UI di Kampus Salemba, Jakarta, Rabu (9/11).

Anton mengatakan Indonesia cukup jauh dari episentrum resesi ekonomi dunia, karena perekonomian nasional ditopang sangat kuat oleh permintaan domestik.

BACA JUGA: BRI Dinobatkan Jadi Bank di Indonesia dengan Pengelolaan Risiko ESG Terbaik

"Saya meyakini Indonesia tidak akan resesi, Indonesia jauh dari episentrum resesi," kata Anton.

Selain itu, pasar keuangan dan valuta asing (valas) Indonesia saat ini cenderung lebih robust dari gejolak eksternal dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.

"Probabilitas resesi Indonesia hanya sebesar dua persen pada 2023, apabila AS mengalami resesi," kata Anton.

Namun, dia tidak memungkiri pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat pada 2023 seiring dengan ketidakpastian di tingkat global, ditambah kemungkinan terjadi resesi di AS.

Anton memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,8 -5,4 persen year on year (yoy) apabila AS tidak krisis, dan 4,4- 5,0 persen yoy apabila AS mengalami krisis.

"Kami memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh batas bawahnya 4,4 persen dan batas atasnya 5 persen pada tahun depan (2023)," kata Anton.

Oleh karena itu, Indonesia harusnya bisa memanfaatkan momentum di tahun depan, di mana ekonomi Indonesia diperkirakan masih tumbuh di saat berbagai negara diperkirakan mengalami resesi.

Dia melanjutkan resesi yang terjadi di AS nanti, awalnya akan diikuti oleh negara-negara maju di Eropa, selanjutnya diikuti oleh berbagai negara berkembang yang masuk dalam episentrum.

"Negara berkembang, bahkan cenderung bisa terhindar dari resesi," kata Anton.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   Ekonomi   resesi   krisis   resesi ekonomi  

Terpopuler