jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira memprediksi iklim bisnis pada 2022 makin menantang.
Menurut dia, tren bisnis, investasi, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sepanjang 2021 telah bertransformasi digital.
BACA JUGA: Tiga Pencapaian HIPMI Jaya untuk Kesejahteraan UMKM, Apa Aja?
"Tantangan tersebut akan berlanjut pada 2022," ujar Anggawira dalam diskusi publik dengan tema "Prediksi UMKM, Bisnis, dan Investasi 2022" yang digelar secara daring, Kamis (30/12).
Angga -panggilan akrabnya- menyebut percepatan perkembangan teknologi digital bakal berkembang pesat.
BACA JUGA: Riris: Peran Perempuan Sangat Dibutuhkan untuk Kemajuan HIPMIÂ
Hal itu bisa menjadi peluang bagi calon pengusaha, khususnya milenial untuk memanfaatkan potensi diri melalui digitalisasi.
"Tidak hanya di perkotaan, tetapi juga pedesaaan, bahkan sangat banyak inovasi dari desa yang kita rasakan sekarang," ujar Angga.
BACA JUGA: Pemerintah Dorong Rp 400 Triliun Belanja UMKM Via E-Katalog, M Qodari: Ide Genius
Selain itu, kata Angga, perubahan iklim juga menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan perubahan iklim berdampak pada meningkatnya risiko operasional bisnis.
"Artinya, segala macam hal yang kita lakukan harus concern terhadap perubahan iklim," ujarnya.
Angga menyebut dua tahun belakangan ini masih ada sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama-sama, yaitu pandemi Covid-19. Sampai saat ini belum ada solusi komprehensif untuk kondisi itu.
Selain itu, tantangan lainnya ialah ekosistem. "Kunci pertumbuhan entrepenuer ialah ekosistem yang kolaboratif, saling menopang satu sama lain," jelas Angga.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu