Rambo Nagan Minta Perlindungan Pemerintah dan DPR Aceh

Jumat, 07 September 2018 – 23:15 WIB
Rambo Nagan. Foto: YouTube

jpnn.com, BANDA ACEH - Nirmanto alias Rambo Nagan, meminta perlindungan dirinya dan keluarganya kepada pemerintah dan DPR Aceh pasca videonya viral beberapa waktu lalu.

Dalam video itu dia membalas sekelompok pria yang memakai topeng (sebo) yang menolak deklarasi 2019 ganti presiden.

BACA JUGA: Cabuli 8 Bocah, Pria Ini Terancam Dihukum Penjara 20 Tahun

Akibat dari video itu Rambo Nagan, sempat dijemput dan dimintai keterangan pihak Mapolsek Kuala, Kabupaten Nagan Raya, pada Sabtu 31 Agustus 2018 lalu.

Di hadapan pimpinan dan anggota Komisi 1 DPRA, Kamis (6/9), Rambo Nagan bercerita bahwa saat itu setelah salat Jumat (30/8), dia melihat di HP tentang video sekelompok pria yang menggunakan topeng menolak deklarasi ganti presiden.

BACA JUGA: Kurir Diupah Rp 10 Juta Bawa 5.000 Butir Ekstasi

Lalu dengan menggunakan hp teman, Rambo membalasnya tanpa ada konsep dari orang lain akan tetapi reaksi dirinya sendiri. Saat di Polsek Kuala, Rambo diminta untuk minta maaf apa yang viral itu, namun Rambo menolaknya.

Alasannya bukan bagian dari pemberontakan, hanya saja respek terhadap persoalan yang ada di video.

BACA JUGA: Seludupkan Narkoba, Mahasiswa Ditangkap di Bandara SIM Aceh

"Saat saya tidak mau minta maaf dan kata-katanya ditulis oleh pihak kepolisian. Saya tidak mau," ungkapnya.

Rambo mengaku saat itu mendapat sedikit ancaman dari seorang anggota kepolisian, "bila tidak mau menuruti lihatlah apa yang terjadi nanti."

"Kata kata ini membuat saya masih dibayang bayangi ketakutan dan saya saat ini terpaksa berangkat ke Banda Aceh," ungkapnya.

Rambo juga memiliki istri dan empat orang anak, untuk bekerja saja belum merasa nyaman. Padahal, keluarga meminta untuk pulang. "Saya bekerja sebagai buruh kasar," jelasnya.

Dia menjelaskan, saat kepolisian datang menggunakan satu mobil dan dua sepeda motor dan Rambo datang ke Mapolsek bersama kepala desa setempat. Rambo sendiri menurut pengakuannya, merupakan keturunan suku jawa, namun lahir dan besar di Aceh.

Sementara pada kesempatan ini, Wakil Ketua Relawan 2019 Ganti Presiden Fazel Haitamy mengatakan, Rambo merasa terteror dengan reaksi video yang dilakukannya.

Untuk itu, tindakan yang merugikan Rambo sendiri dan terkesan tidak adil dia dapatkan. Padahal, pria bertopeng itu tidak pernah diusut dan dicari orangnya.

Pengacara Rambo, Mukhlis Mukhtar mengungkapkan, perlu perlindungan hukum dan politik bagi Rambo. Sehingga Rambo kembali normal dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

Selain itu, kata Mukhlis, tak Rambo, kasus seperti ini tidak terulang lagi di Aceh yang efeknya sangat cepat viral dan sensitif.

Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cage menyampaikan, akan mempertanyakan nanti dalam rapat dengan Polda Aceh terhadap pria bertopceh yang juga viral beberapa waktu lalu.

Kata Azhari, perlu dipahami hari ini sebagai bentuk audiensi Rambo kepada Komisi I, jadi jangan ini dianggap kepentingan pemilu.

Selain itu, lanjutnya, Komisi 1 siapa saja masyarakat yang ingin mendapatkan perlindungan silahkan datang dan mengadu persoalan yang dihadapi.

Azhari menyampaikan, akan melakukan langkah langkah dan membicarakan tentang pengamanan yang dialami Rambo Nagan itu.

"Selain itu pengamanan menjelang pemilu ini kita akan bicarakan dengan Polda Aceh," jelasnya.

Sejumlah pria bertopeng Azhari meminta kepada kepolisian mencari dan meminta tanggapan dari aksi pria bertopeng.

"Kedatangan Rambo ke DPRA untuk meminta perlindungan," katanya.

Anggota Komisi I, Abdullah Saleh mengungkapkan, perlu penegakan kantibmas di Aceh supaya tidak lagi terjadi gesekan-gesekan. Untuk itu komisi 1 akan melakukan koordinasi bersama Polda Aceh dan Pangdam IM dan instansi terkait. (adi/mai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Bripka Faisal Dihabisi Geng Setan Botak


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler