jpnn.com, KUPANG - Bentrok antarwarga kembali terjadi di Naibonat, Kabupaten Kupang, buntut pengeroyokan sekelompok pemuda saat pesta, Kamis (6/6). Satu orang meninggal dunia, bernama Ramos Horta Soares (19).
Korban merupakan warga RT 22/RW 09, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Ia juga diketahui masih berstatus sebagai pelajar. Kabid Humas Polda NTT, Kombes Jules Abast saat dikonfirmasi Timor Express (Jawa Pos Group), membenarkan kejadian tersebut. "Anggota Polres sudah di lapangan untuk antisipasi agar tidak terjadi bentrok susulan," kata Jules.
BACA JUGA: Akhirnya Motif Bentrok Antarburuh Terungkap
Kombes Jules menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang diperoleh, kejadian tersebut berawal dari adanya keributan saat pesta di rumah salah satu warga sehingga mengakibatkan salah seorang warga mengalami luka.
Korban kemudian dilarikan ke RSUD Naibonat untuk mendapat pertolongan medis. Namun kondisi korban yang sudah parah, sehingga nyawanya tidak tertolong. "Korban meninggal dunia di rumah sakit," ujarnya.
BACA JUGA: TEGANG! Saling Serang Pakai Pedang, Belasan Buruh Asal Sumba Ditangkap
BACA JUGA: Iwan Sumule Ditangkap Polisi
Menurutnya, pengeroyokan tersebut terjadi sekira pukul 02.30 dini hari, di Perumahan Seratus, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur. Atas kejadian itu, warga setempat melakukan serangan balik.
BACA JUGA: Bentrok di Hari Pencoblosan, Dua Politikus India Tewas
Massa saling serang menggunakan senjata tajam seperti anak panah. Aksi massa dapat dihentikan setelah polisi tiba di lokasi.
"Serangan balik tak dapat terhindarkan dan mengakibatkan tiga orang lain luka-luka dan sedang menjalani perawatan intensif di RS Naibonat," ungkapnya.
Mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, Polda NTT melalui Satuan Brimob menerjunkan personel untuk membantu pengamanan di TKP bersama anggota dari Polres Kupang dan aparat TNI. Terkait tersangka yang diamankan polisi, Jules menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih fokus pengamanan.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Timor Express, bentrokan tersebut terjadi antara dua perguruan bela diri yakni Kera Sakti dan Setia Hati Terate (SHT).
BACA JUGA: Perempuan Berkelahi dengan Ayahnya, Berujung Kematian
Bentrok antarperguruan bela diri tersebut bukan baru pernah terjadi. Sudah berulang kali terjadi dan selalu memakan korban jiwa. (mg29/sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambutan Warga NTT Luar Biasa, Jokowi Yakin Menang Besar
Redaktur & Reporter : Soetomo