Rampak Sarinah PDIP Bakal Perjuangkan Hari Kebaya Nasional

Senin, 12 Maret 2018 – 21:02 WIB
Para kader PDI Perjuangan peserta Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) yang berlangsung 9-12 Maret 2018 di Wisma Kinasih, Depok Jawa Barat. Foto: DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, DEPOK - Para kader perempuan PDI Perjuangan menegaskan tekad dan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam membentuk karakter bangsa. Melalui kegiatan Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) yang berlangsung 9-12 Maret 2018 di Wisma Kinasih, Depok Jawa Barat, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menggembleng kader-kader perempuannya menjadi para Sarinah yang tangguh.

Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sri Rahayu mengatakan, partainya memiliki kelompok Rampak Sarinah. Anggotanya adalah para peserta PKKPN.

BACA JUGA: Dorong PDIP Cetak Kader Perempuan Berkualitas & Berkarakter

Ada 150 Sarinah yang mengikuti PKKPN angkatan pertama. Semuanya kompak berkebaya putih dipandu kain Nusantara, serta kerudung merah bagi yang muslimah.

Menurut Sri, Rampak Sarinah memilih kebaya sebagai perwujudan gagasan Bung Karno tentang Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana amanah Trisakti yang ketiga. “Hasil riset menunjukkan bahwa sudah sejak dahulu kebaya adalah pakaian ibu-ibu berbagai suku di Nusantara,” ujar Sri pada sesi penutupan PKKPN PDIP Angkatan I, Senin (12/3).

BACA JUGA: Pegiat Seni Puji Kepedulian Bang Ara pada Budaya Sunda

Selanjutnya, Rampak Sarinah akan menggandeng komunitas perempuan lain untuk mengusulkan kepada pemerintah agar menetapkan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sekaligus sebagai Hari Berkebaya Nasional. “Penetapan Hari Berkebaya Nasional ini akan menjadi salah satu alasan untuk mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya Nusantara kepada UNESCO,” cetus Sri.

Lebih lanjut Sri menegaskan, Rampak Sarinah mengajak semua perempuan untuk membangun gerakan perempuan berdasar Pancasila, sekaligus menjalankan tugas sebagai pendidik pertama bagi anak-anak dan keluarga agar memiliki karakter nasionalis.

BACA JUGA: Gembleng Banser, Kang Hasan Tergetar oleh Yaa Lal Wathan

“Sebagaimana pesan Sukarno, perempuan harus mengatasi ketertinggalan mereka untuk menjadi sama kuat dengan laki-laki agar menjadi dua sayap Garuda untuk terbang tinggi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Sri yang didampingi Sekretaris Badan Diklat Pusat PDIP Eva K Sundari.(JPG/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Bakal Turun Gunung Menangkan Gus Ipul-Mbak Puti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler