jpnn.com - PANGKALAN BANTENG - Pemilik Toko Emas Leo Baru di Pasar Baru, Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kalteng mengalami kerugian besar. Dia harus kehilangan emas 100 kilogram dan uang Rp 100 juta setelah dirampok pada Minggu ( 4/5) saat siang bolong.
H Subur, pemilik Toko Emas Leo Baru, mengungkapkan bahwa para perampok bersenpi itu memakai penutup wajah. Mereka datang menggunakan dua sepeda motor tanpa pelat nomor, lalu memecahkan semua kaca etalase perhiasan emas dagangannya. Salah satu diantara mereka juga melepaskan tembakan ke arah tembok dalam ruangan toko yang juga sebagai tempat tinggal itu.
BACA JUGA: Kepergok Mesum, Guru Agama Langsung Dinikahkan dengan Tukang Ikan
"Satu kali mengeluarkan tembakan, anak buah saya ketakutan dan masuk ke dalam. Selanjutnya saya tidak tahu lagi, sebab saya langsung lari ke belakang," ujarnya.
Meski menanggung banyak kerugian, pihaknya tidak mau terus-terusan bersedih. Hanya semalam usai kejadian toko emas yang sudah cukup tersohor di Pangkalan Banteng itu kembali buka seperti biasa.
BACA JUGA: Ditendang 4 Teman, Bocah SD Sakit Lalu Tewas
"Bagaimana lagi, itu musibah. Kita tetap harus buka seperti biasa. Malam tadi setelah selesai membersihkan toko, kita langsung perbaiki karena hari ini kita harus tetap buka seperti biasa. Kasihan pelanggan jika kita harus tutup," katanya.
Kini, aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Pangkalan Banteng bersama Buser Polres Kobar terus menyelidiki aksi perampok bersenjata api (senpi) laras pendek itu.
BACA JUGA: Giliran Enam Bocah Pekanbaru Dicabuli Tetangga
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono mengatakan, pihaknya kini masih menelusuri asal muasal amunisi yang digunakan oleh pelaku. Sebab dari penyisiran TKP ditemukan empat selongsong peluru berkode PIN K6 bikinan pabrik senjata pindad dan satu buah proyektil.
Aparat kesulitan melakukan olah TKP karena pemilik toko langsung membersihkan lokasi kejadian dan menutup toko emas. Hanya beberapa pecahan kaca yang berlumuran darah, empat butir selongsong peluru, dan satu buah proyektil yang berhasil diamankan untuk penyelidikan. Sementara bukti rekaman CCTV ternyata kosong karena dua jam sebelum kejadian, pemilik telah menonaktifkan kamera pengintai.
"Rekaman CCTV ternyata kosong, sebab sekitar pukul 13.30 atau sekitar dua jam sebelum kejadian, pemilik telah mematikan kamera yang seharusnya menyala selama 24 jam tersebut," katanya. (sla/mas/yit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Belum Pastikan Bocah Meninggal Akibat Aksi Emon
Redaktur : Tim Redaksi