Informasi yang dihimpun Radar Cirebon (Grup JPNN), selain korban tewas, kawanan perampok yang diduga berjumlah lebih dari satu orang ini juga membawa kabur 25 gram perhiasan emas dan uang tunai sedikitnya Rp40 juta milik korban, yang baru diterima sebagai ganti rugi penggusuran lahan untuk proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Selain itu, kawanan perampok juga ikut menyekap serta menyiksa suami korban Kresna (47) di dapur rumahnya. Diduga, pelaku mengambil harta benda milik korban ini usai melumpuhkan kedua penghuni rumah yang tengah terlelap.
Kapolres Majalengka AKBP Lena Suhayati SIK MSI melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Budiana SH MH menjelaskan, kawanan perampok tersebut diduga melancarkan aksinya dengan modus masuk melalui jendela ruang tengah korban, setelah daun jendela dicongkel perampok.
Hasil olah TKP mengungkap, perampok yang berjumlah empat orang masuk ke rumah korban. Saat itu, korban dan suaminya tengah tidur di ruang tengah sambil menonton TV yang masih menyala. Menurut kesaksian suami korban yang kini tengah menjalani perawatan pascatrauma, keempat perampok tersebut, dua di antaranya mengenakan pakaian ala ninja, sedangkan dua orang lagi tanpa penutup kepala, sehingga wajahnya tampak jelas.
Para perampok langsung menutupi wajah korban dan istrinya, sambil menodongkan golok ke arah korban, sehingga membuat sesak napas. Korban juga diancam untuk tidak berteriak. “Logat bicara mereka pakai bahasa Jawa. Kita kemudian dipaksa untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga di kamar,” ujar Kresna.
Setelah mengacak-acak lemari dan menggondol barang berharga milik korban, Kresna dilumpuhkan dan disekap tangan serta kakinya dengan seutas tali, dan menutup mulut korban di dapur rumah. Karena terpisah ruang dengan istrinya, Kresna mengaku tidak mengetahui lagi apa yang terjadi dengan istrinya.
Kresna mengaku baru bisa melepaskan sekapan pada tubuhnya usai para perampok kabur meninggalkan rumah korban. Dia juga mengaku langsung berteriak meminta pertolongan kepada para tetangganya.
Mendengar teriakan suami korban, beberapa tetangga langsung datang ke kediamannya untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Namun, saat menengok ke ruang tengah, Karminah ditemukan sudah tewas karena diduga kehabisan napas akibat dibekap para perampok.
Petugas yang datang ke lokasi, langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad Karminah ke RS Bhayangkari Losarang, Indramayu untuk dilakukan otopsi. “Masih kita selidiki, mudah-mudahan bisa segera terungkap,” ujar Dedi dibenarkan Kapolsek Kertajati AKP Sukamto. (azs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNN Siap Buru si Bandar Cantik
Redaktur : Tim Redaksi