jpnn.com - SAMARINDA - Jelang perayaan Idulfitri, perampokan terjadi di Samarinda. Warga Jalan Biawan, RT 10, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, digegerkan dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Indomaret.
Seorang pegawai bernama Haidir Ali (20), warga Jalan Gerilya Gang Sepakat RT 101, Kelurahan Sungai Pinang Dalam (SPD), disekap dan dikalungi senjata tajam (sajam) jenis celurit.
BACA JUGA: Macet, Pasokan Ayam ke Kota Bandung Distop
Belakangan diketahui salah satu perampok yang mengenakan cadar adalah Muliadi (26), warga Jalan Merdeka IV, RT 94, Kelurahan SPD, yang dulunya merupakan karyawan di tempat yang dirampoknya.
Salah satu perampok berhasil kabur, namun Muliadi sempat dimassa warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang mengetahui peristiwa perampokan. Ratusan warga memenuhi TKP. Polisi yang tiba di tempat kejadian, kewalahan menenangkan warga yang berang dan ingin menghakimi Muliadi.
BACA JUGA: Kota Bandung Mulai Lengang
Bahkan beberapa warga berniat membakar Muliadi. Hal ini membuat situasi semakin panas. Massa pun kian menjadi beringas, saat proses evakuasi Muliadi dilakukan. Pukulan demi pukulan, bertubi-tubi dilayangkan warga saat polisi ingin mengamankan Muliadi. Meski sempat kesulitan, polisi akhirnya berhasil mengamankan Muliadi.
Dalam laporannya, Haidir mengatakan peristiwa perampokan tersebut terjadi saat ia tengah ngobrol bersama pacarnya di depan Indomaret. Tiba-tiba ia dipanggil Muliadi, yang ternyata sudah berada di belakang mini market bersama pelaku lain berinisial Ad.
BACA JUGA: Arus Mudik Sepanjang Kalimalang Mulai Lancar
"Begitu masuk saya langsung ditodong celurit dan mulut saya dilakban. Saya kaget dan terus dipukulin," kata Haidir.
Karena terdesak, Haidir mulanya tak melakukan perlawanan apapun. Namun saat salah satu pelaku meletakkan celurit di atas lemari besi dan mengambil uang di dalamnya, Haidir lantas mencoba melakukan perlawanan.
"Saya sempat rebutan celurit dengan mereka (Haidir dan Ad, Red). Tapi karena dipukulin terus saya jadi tak bisa apa-apa," ucap Haidir.
Di saat berjibaku dengan kedua perampok, Jainal pegawai Indomaret di Gerilya datang dengan maksud menukar uang kecil. Kedatangan Jainal memberi harapan selamat pada Haidir. Pasalnya Jainal langsung memberitahu pegawai lain serta sejumlah pengunjung yang masih ramai di Indomaret tersebut.
"Setelah itu banyak orang yang masuk dan memukuli dia (Muliadi, Red)," terang Haidir.
Barang bukti berupa celurit, kain penutup wajah dan lakban disita polisi. Saat ini polisi tengah memburu satu perampok yang berhasil kabur membawa uang sekitar Rp 300 ribu, yang diambilnya dari brankas.
"Anggota saya menyebar mengejar satu pelaku (Ad, Red) yang masih kabur. Mudah-mudahan saja bisa kami tangkap malam ini, supaya kasus perampokan ini bisa segera terselesaikan," kata Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto kepada Samarinda Pos (Grup JPNN) usai mengamankan Haidir.
Kasus perampokan ini sendiri masih terus didalami polisi, pasalnya ada motif lain yang diduga menjadi pendorong perampokan tersebut.
"Katanya pelaku (Muliadi, Red) sakit hati dengan salah satu pegawai Indomaret. Namun apa alasannya belum kami ketahui karena masih dalam pemeriksaan," pungkasnya.(oke/upi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet Parah di Jalur Mudik Brebes-Purwokerto
Redaktur : Tim Redaksi