Rampok Sekap Pasangan Dokter

Rabu, 19 Desember 2012 – 01:41 WIB
BATAM - Empat perampok bercadar dab bersenjatakan parang merampok rumah keluarga Adi dan Sinta Trilusita di komplek perumahan Puri Casablanca Blok C nomor 35, Batamm Selasa (18/12) pukul 03.45 WIB. Adi dan Sinta yang selama ini dikenal sebagai dokter di RS Awal Bros Batam, disekap bersama dua anaknya.

Para perampok beraksi cepat. Tak sampai 15 menit, kawanan perampok itu menguras sejumlah barang berharga seperti perhiasan, laptop, HP, serta uang puluhan juta rupiah. Bahkan, mereka juga membawa kabur mobil Suzuki X Over BP 1360 ED milik keluarga dokter tersebut.

Informasi yang dihimpun Batam Pos, kawanan perampok masuk ke dalam rumah melalui jendela ruang tamu sisi depan lantai II. Mereka memanjat dinding, kemudian mencongkel jendela.

Begitu masuk ke dalam, para perampok itu langsung masuk ke dalam kamar pasangan dokter tersebut. Adi dan Sinta dibangunkan, dengan parang di leher mereka. Dua anaknya, satu tidur di lantai 1, satunya lagi tinggal di lantai dua. Kedua anaknya juga dibangunkan dan ikut diancam.

Selanjutnya mereka dimasukkan ke dalam kamar di lantai dasar dan diikat seluruh tangannya, sementara kaki dan mulut dilakban. Selesai mengikat keempat korban, perampok membentangkan kain selimut dan ditutupkan ke seluruh kepala korban.

"Awalnya hanya bapak, saya dan anak bungsu yang dibangunkan perampok lalu disekap. Kami semua dipaksa untuk menunduk saja dan diancam akan dibunuh kalau mencoba berteriak. Mereka (perampok) bawa parang yang panjang-panjang. Salah satu pelaku bahkan mengacungkan parangnya tepat dileher suami saya. Untungnya tak satupun anak dan dan suami saya disakiti, hanya diancam saja," ujar Sinta.

Setelah disekap dan dikunci dalam kamar di lantai dasar, perampok mengacak-acak seluruh barang berharga baik di lantai dasar maupun lantai II. Sejumlah perhiasan emas, uang tunai yang jumlahnya puluhan juta rupiah, kartu ATM, laptop, dan kamera, bahkan seluruh ponsel milik kedua anaknya pun dikuras habis. Bahkan sebelum meninggalkan tempat, perampok meminta paksa nomor pin beberapa kartu ATM yang diambilnya ke Adi maupun Sinta.

"Dalam kondisi tangan dan kaki diikat serta kepala ditutup menggunakan selimut, lakban yang menempel di mulut kami dibukanya. Kami dipaksa perampok itu untuk menyebutkan nomor PIN beberapa kartu ATM yang diambilnya. Perampok saat itu bilang kalau kami memberikan nomor pin bohong, sekeluarga kami akan dihabisi. Terpaksalah kami berikan nomor pin yang sebenarnya," terang Sinta.

Aksi perampokan tersebut terekam CCTv di rumah korban. Rekaman CCTv itu langsung dibawa oleh polisi untuk penyidikan.

Kasus perampokan di Puri Casablanca ini langsung ditangani aparat gabungan yaitu Buser Polresta Barelang serta Polsek Batam Kota. Atas kejadian itu, polisi langsung menyebar ke seluruh titik pelabuhan di Batam dan bandara, mengantisipasi supaya pelaku tak kabur keluar Batam.

"Begitu mendapat laporan ada perampokan di wilayah Batam Kota tepatnya di perumahan Puri Casablanca, kami langsung menginstruksikan anggota Buser Polsek Batam Kota yang dibantu dari Satreskrim Polresta Barelang  untuk menyebar ke seluruh titik pelabuhan dan bandara yang bisa dijadikan celah kaburnya pelaku," ujar Kanitreskrim Batam Kota, Iptu Doris Pasaribu.

Saat mengejar pelaku, polisi sempat mendapatkan petunjuk keberadaan pelaku dari sinyal ponsel milik korban yang dirampok. Sinyal tersebut terdeteksi dari GPS salah satu tower yang ada di Tanjungsengkuang.

Dalam perampokan ini, adakah polisi mencurigai orang dalam perumahan terlibat? Doris belum bisa memastikan hal itu. "Kami belum bisa menyimpulkan hal itu. Namun tiga sekuriti yang saat itu jaga malam, sudah kami mintai keterangan," terang Doris.(gas/eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bermain di Sungai Ringan, Tiga Balita Tewas Tenggelam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler